Ustaz Abdul Somad Dukung Pasangan Prabowo-Salim Segaf

Ustaz Abdul Somad (UAS).
Sumber :
  • Repro Instagram

VIVA – Ustaz Abdul Somad (UAS) direkomendasikan menjadi kandidat cawapres pendamping Prabowo Subianto. Rekomendasi ini dilakukan saat ijtima ulama pada hari ini, Minggu 29 Juli 2018.

Momen Seskab Teddy Salaman dengan Joe Biden saat Dampingi Presiden Prabowo

Menanggapi rekomendasi tersebut, Abdul Somad justru mempromosikan kandidat lainnya yang direkomendasikan ijtima Ulama yakni Salim Segaf Al-jufri.

Promosi tersebut dilakukan Abdul Somad melalui akun Instagramannya, @ustazabdulsomad. Dalam unggahannya, Abdul Somad memposting poster yang berisi wajah Prabowo Subianto dan Salim Segaf Al-jufri.

Pesan Presiden Prabowo ke Menteri Hukum: Jangan Terlalu Banyak Melahirkan UU

"DUET MAUT TENTARA-ULAMA Pimpin & Jaga NKRI," demikian tajuk poster itu.

President Prabowo Awarded Top Honor by Peru’s President

Dalam keterangan poster tersebut, tertulis penjelasan mengenai sosok Prabowo dan Salim Segaf.

Tak hanya itu, Abdul Somad pun menuliskan caption menjelaskan postingan-nya.

"Selamat! Ternyata kerumunan sudah berubah menjadi barisan kekuatan," tulis Abdul Somad dalam captionnya.

Abdul Somad pun menuliskan pasangan Prabowo-Salim Segaf adalah pasangan seimbang. Dalam tulisannya, Prabowo-Salim Segaf dianggap gabungan antara ketegasan tentara dan ulama.

"Prabowo-Habib Salim pasangan tawazun (seimbang) antara ketegasan tentara dan kelembutan Ulama, Jawa-non Jawa, nasionalis-religius, plus barokah darah Nabi dalam diri Habib Salim," ujar Abdul Somad dalam caption.

Dengan postingannya itu, UAS menyiratkan bahwa ia menolak secara halus akan rekomendasi sebagai cawapres Prabowo. Abdul Somad menuliskan bahwa ia ingin melakukan pengabdian melalui jalur pendidikan dan dakwah.

"Biarlah saya jadi suluh di tengah kelam, setetas embun di tengah sahara. Tak sungkan berbisik ke Habib Salim, tak segan bersalam ke Jenderal Prabowo," ungkapnya.

"Setelah Sayyidina Umar bin Khattab wafat, sebagian Sahabat ingin membaiat Abdullah -anak Sayyidina Umar- sebagai pengganti. Beliau menolak lembut, karena bidang pengabdian ada banyak pintu. Fokus di pendidikan dan dakwah," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya