Bursa Cawapres PKS, Fahri: Anis Matta Digunting dari Bawah

Fahri Hamzah
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terus berupaya menawarkan sembilan kadernya sebagai cawapres untuk barisan partai oposisi. Salah satu kader yang ditawarkan adalah eks Presiden PKS, Anis Matta. Politikus PKS Fahri Hamzah menyoroti terlemparnya nama Anis karena memang sudah diskenariokan.

Wakil Menlu RI Serukan Dunia Hentikan Kegiatan Ekonomi dengan Israel

"Digunting dari bawah, struktur pemaksaan supaya Anis tidak boleh turun ke bawah. Dan, kader-kader yang mendukung Anies diinterogasi. Rupanya itu bagian proses menyingkirkan Anis jelas," kata Fahri saat berkunjung ke kantor redaksi VIVA di Pulogadung Jakarta Timur, Jumat 27 Juli 2018.

Fahri tak habis pikir peran Anis yang menyelamatkan partai dari kejatuhan akibat kasus hukum yang menjerat Luthfi Hasan Ishaaq. Ia menceritakan karena kasus suap pengurusan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian itu membuat PKS babak belur dari elektabilitas.

Partai Gelora Optimis Anis dan Fahri Bisa Bantu Prabowo Subianto Wujudkan Cita-citanya

Namun, karena kepemimpinan Anis yang gerak cepat dan memberikan spirit ke kader akar rumput di daerah, PKS kembali terangkat.

"Kita disebut partai sapi, mampus kita. Tapi, mampu kita balikkan keadaan. Kita berkeliling naik pesawat kelas ekonomi keliling daerah, kecuali Papua belum kita kunjungi. Temui kader daerah, Anis ini sukses, tapi di sini bukan diterima, tapi disingkirkan," jelasnya.

Jadi Wakil Menlu, Anis Matta Akan Lanjut Memperjuangkan Kemerdekaan Palestina

Dia menantang pimpinan PKS saat ini seperti Sohibul Iman agar berani berhadapan untuk memberikan penjelasan. Bukan dengan cara lewat belakang untuk mematahkan dukungan terhadap Anis maju ke Pilpres 2019.

"Jangan didominasi seolah-olah kita baca, seolah-olah kita enyimpang. Debat dong sama dia (Anis). Diskusi sama dia, berani dong. Jangan lewat belakang," tutur Fahri. (ren)

Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Anis Matta

Pidato Pakai Bahasa Arab, Anis: Kemerdekaan Indonesia tak Bermakna Jika Palestina Belum Merdeka

Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Anis Matta berpidato menggunakan Bahasa Arab dalam KTT Luar Biasa Arab-Islam di Riyadh Senin, 11 November 2024.

img_title
VIVA.co.id
13 November 2024