Elite Demokrat Minta Kader PDIP Ingat Wasiat Taufiq Kiemas
- Biro Pers Istana
VIVA – Pernyataan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto yang menyerang Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono membuat berang elite partai berlambang Mercy. Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat Putu Supadma Rudana meminta agar Hasto bisa bersikap bijak.
"Pak Hasto adalah contoh terbaik kader PDIP yang selalu memanaskan situasi PDIP dan Partai Demokrat. Silent is golden," kata Putu dalam keterangannya, Kamis, 26 Juli 2018.
Putu menilai ada sejumlah tokoh PDIP yang berupaya hubungan Megawati dengan SBY harmonis. Ia menyebut salah satunya mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sekaligus suami Megawati yaitu mendiang Taufiq Kiemas.
"Menurut sumber yang dapat dipercaya, sebelum menghembuskan nafas terakhir, ada satu permintaan almarhum pada sahabatnya agar merekatkan hubungan Ibu Megawati dan Bapak SBY. Wasiat inilah yang seharusnya dicamkan oleh kader-kader PDIP seperti Pak Hasto," jelas Putu.
Kemudian, ia menyinggung peran SBY yang sudah coba berkomunikasi dengan Megawati. Ketika menjabat presiden selama dua periode, SBY terus berusaha mengundang Megawati agar datang ke Istana. Hal ini termasuk usaha SBY menjalin komunikasi ketika almarhum Taufiq Kiemas masih hidup.
"Paling tidak, sudah lebih dari 10 kali, Pak SBY mengundang Ibu Megawati ke Istana sejak tahun 2005 selama masa kepresidenannya. Kita mudah menemukan fakta ini melalui rekam jejak digital," tutur Putu yang juga anggota DPR tersebut.
Lalu, ia menyinggung begitu sudah tak menjabat presiden, SBY juga terus mencoba menjalin komunikasi. Hal ini ketika SBY menghadiri upacara peringatan HUT RI 17 Agustus di Istana karena memenuhi undangan Presiden Jokowi.
"Karena beliau ingin memberikan contoh terbaik, paling tidak untuk kader Demokrat dan masyarakat Indonesia pada umumnya, bahwa meski berbeda pandangan politik, tetapi tetap rukun," sebutnya.
Baca: PDIP Sindir Keluhan SBY Melankolis Jelang Pemilu
Sebelumnya Hasto menyindir SBY yang selalu menyinggung Megawati sebagai cara melankolis jelang pemilu. SBY dinilai sengaja menempatkan dirinya sendiri sebagai sosok yang dizalimi. Sindiran Hasto ini karena SBY yang mengungkap hambatan Demokrat berkoalisi dengan barisan partai pendukung Jokowi untuk Pilpres 2019.