Ikut Nyaleg, Para Menteri Jokowi cuma Kampanye Sabtu-Minggu
- ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
VIVA – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo mendaftar sebagai bakal calon legislatif (bacaleg), mewakili daerah pemilihan (dapil) Bengkulu.
Eko mengaku partai politiknya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memang memberinya instruksi untuk maju di Pileg 2019.
"(Menjadi caleg) diminta sama partai. Saya ditaruh di dapil Bengkulu," ujar Eko di Bogor, Rabu malam, 18 Juli 2018.
Eko menjamin pencalonannya sebagai anggota legislatif tidak akan mengganggu kinerjanya di Kabinet Kerja. Eko yang menjabat sejak 27 Juli 2016 mengaku hanya akan berkampanye di akhir pekan saja.
"Kita lakukan (kampanye) ketika weekend saja, Sabtu, Minggu," ujar Eko.
Selain Eko, sejumlah menteri Jokowi lainnya maju pada Pileg 2019 nanti. Nama-nama itu yakni, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, dan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur.
Tak cuma menteri, juru bicara Jokowi, Johan Budi SP juga mencoba peruntungannya di Pemilu 2019. Mantan jubir KPK ini maju dari PDIP.
Namun ada beberapa menteri yang dilarang oleh Jokowi untuk mencalonkan diri sebagai anggota legislatif. Di antaranya, Tjahjo Kumolo dan bahkan dia, karena alasan utama tugas berat pada masing-masing jabatan sehingga tak dapat ditinggalkan atau dikesampingkan.
Selain Sekretaris Kabinet dan Menteri Dalam Negeri, kata Pramono, Menteri Sekretaris Negara, Menteri Luar Negeri, Menteri Pertahanan, dan Menteri Keuangan, juga dilarang oleh Presiden untuk mendaftar sebagai caleg. (ase)