Romahurmuziy Sindir Koalisi Prabowo Kebingungan Tentukan Formasi
- VIVA.co.id/ Adi Suparman.
VIVA – Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy menyebut koalisi partai pendukung Prabowo Subianto untuk Pemilu 2019 masih kebingungan. Kebingungan ini dilihat belum terbentuknya formasi koalisi.
Ia menilai, Partai Gerindra dan PKS belum solid membentuk koalisi apalagi mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden.
"Sekarang dari pihak sebelah masih terlihat kebingungan untuk menentukan formasi final koalisinya," kata politikus yang akrab disapa Romi itu di kantor DPP PPP, Jakarta, Senin 9 Juli 2018.
Sebagai pendukung koalisi Jokowi, Romi mengatakan, bahwa calon wakil presiden untuk Jokowi bakal dideklarasikan mendekati pendaftaran ke KPU yaitu pada awal Agustus 2018
Ia menyatakan, lima partai yang telah resmi mendukung juga tak mempersoalkan cawapres bila itu datang dari kalangan profesional. Adapun lima partai tersebut ialah PDI Perjuangan, Partai Golkar, PPP, Hanura, dan Nasdem.
"Lima parpol ini kan pada dasarnya saat menyampaikan dukungan kepada pak Jokowi, tidak dengan syarat calon wakil presiden tidak dari partainya atau berasal dari parpol," ujarnya.
Romi menyebut 10 nama sudah dijaring untuk penentuan calon wakil presiden Jokowi. Mereka diantaranya berasal dari kalangan partai politik, teknokrat, cendekiawan, tokoh agama dan purnawairanan TNI/Polri.
"Yang pasti bahwa keputusan apa pun akan kita sepakati dan akan diumumkan last minute sebagai bagian dari respon kita menunggu juga dari sebelah siapa yang nantinya akan dicalonkan," ujarnya.
Kantong Jokowi
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto masih bungkam soal nama calon wakil presiden pendamping Joko Widodo. Sebelumnya, Jokowi menyebut nama cawapres sudah ada dan tinggal diumumkan.
Menurut Hasto, pengumuman nama cawapres Jokowi masih menunggu momentum yang tepat alias masih butuh pembahasan lebih jauh dengan sejumlah partai politik koalisi pendukung.
"Iya keterangan resminya yang pasti (nama Cawapres) sudah di kantong pak Jokowi, sudah disampaikan ke Ibu Megawati Soekarnoputri dan pengumumannya nunggu cuaca yang cerah," kelit Hasto Kristiyanto usai membuka acara Workshop Kaderisasi di kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta Pusat, Senin 9 Juli 2018.
Ia menjelaskan, menunggu cuaca yang cerah juga harus dimaknai sebagai sebuah proses politik yang demokratis. Sebab, lanjut Hasto, usulan nama calon pendamping Jokowi itu juga masih harus dikomunikasikan dengan sejumlah ketua umum partai politik pendukung koalisi pemerintah lainnya.
"Tentu momentum yang tepat itu juga harus melihat aspek dinamika politiknya. Termasuk dengan proses komunikasi dengan partai-partai politik pendukung Pak Jokowi lainnya," ujarnya. (ren)