Dukung Jokowi Dua Periode, TGB Bantah Ditawari Cawapres
- Repro Instagram
VIVA – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi menegaskan kembali dukungannya terhadap Joko Widodo untuk melanjutkan pemerintahannya hingga dua periode. TGB mendukung Jokowi sebagai calon Presiden 2019 mendatang.
Keputusan ini diambil TGB setelah melihat dan mengamati prestasi kepemimpinan Jokowi selama empat tahun ini. Ia juga mengamati hujatan terhadap Presiden Jokowi yang cenderung memecah belah bangsa.
Penegasan dukungan ini disampaikan TGB di sela-sela mengisi kajian Jumat di Masjid Hubbul Wathan Islamic Centre, Mataran, NTB, Jumat, 6 Juli 2018. Politikus Demokrat itu membantah dukungannya kepada Jokowi karena iming-iming bakal Cawapres Jokowi.
"Tidak pernah ada bicara tentang jabatan, baik dengan beliau (Jokowi), dengan siapapun," kata TGB Zainul Majdi di Mataram, NTB.
Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini menyadari telah terjadi pembelahan umat yang sangat luar biasa di beberapa daerah. Pasca pilkada, ada satu kelompok mengklaim membawa aspirasi umat, dan yang lain bukan mewakil umat.
Â
Lebih jauh, pilkada juga memunculkan narasi dan wacana yang mengatasnamakan agama yang merusak persaudaraan anak bangsa. "Semakin mengkhawatirkan, bahkan mengutip ayat-ayat perang, seakan-akan 2019 kita perang Kurukshetra antara Pandawa dan Kurawa, tidak. Ini anak bangsa," ujar TGB.
Â
"Pilihan saya sebagai anak bangsa, mau diam atau bersuara, dan saya pilih bersuara. Ini tidak ada kaitanya dengan jabatan," imbuhnya.
Sebelumnya, Gubernur NTB, Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi, yang selama ini terlihat selalu berseberangan dengan pemerintah tiba-tiba menyatakan dukungannya pada Jokowi. Ia menganggap Jokowi layak menjabat dua periode sebagai Presiden RI.
Dalam pernyataannya, ia memuji Jokowi dan menyatakan Jokowi layak diberi kesempatan untuk memimpin satu periode lagi. Ia mengatakan, meski di wilayahnya Jokowi kalah telak pada Pilpres lalu, namun Jokowi tetap bekerja mengembangkan NTB.
Karena itu, menurut Zainul Majdi, Jokowi tak cukup hanya memimpin selama lima tahun, dan layak diberi kesempatan memimpin lima tahun lagi.
Laporan: Herman Zuhdi/tvOne Mataram