Cawapres 'Pintar' Versi SMRC: Sri Mulyani, Mahfud MD, dan Airlangga
- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
VIVA – Lembaga Saiful Mujani Research and Consulting atau SMRC merilis hasil survei mereka atas penilaian sejumlah elite dan dan kalangan intelektual terhadap beberapa tokoh yang disebut-sebut potensial menjadi calon wakil presiden.
SMRC mengklasifikasikan surveinya berdasarkan empat kategori: kapabilitas, integritas, empati, akseptabilitas, dan kontinuitas. Dalam kategori pertama, yaitu kapabilitas, didefinisikan sebagai kemampuan secara umum karena pengetahuan atau wawasan yang luas, kepintaran, pengalaman memimpin, dan lain-lain.
Ada 12 tokoh yang disurvei dengan meminta pendapat sejumlah elite dan dan kalangan intelektual tentang profil mereka. Pada aspek kapabilitas, menurut pandangan sejumlah elite, nama Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan, berada di posisi teratas dengan skor 6,8 sebagai tokoh yang dianggap berawawasan luas, pintar, berpengalaman memimpin, dan lain-lain. Di posisi kedua ialah Mahfud MD, mantan ketua Mahkamah Konstitusi, dengan skor 6,7.
Menyusul berikutnya ialah Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Golkar dan Menteri Perindustrian; Chairul Tanjung, pengusaha nasional pemimpin CT Corp; dan Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa. Skor mereka masing-masing adalah 6,7 untuk Airlangga, 6,6 untuk Chairul Tanjung, dan 5,5 untuk Muhaimin.
Tokoh lain dalam 22 nama yang disurvei itu, di antaranya Said Aqil Siroj, Yusril Ihza Mahendra, Anies Baswedan, Zulkifli Hasan, Agus Harimurti Yudhoyono, Puan Maharani, M Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang, dan Gatot Nurmantyo. Namun skor mereka kurang dari 5,5.
Menurut pendapat kalangan intelektual yang dikategorikan sebagai opinion leader, nama Sri Mulyani juga tertinggi di antara tokoh-tokoh lain yang dianggap berawawasan luas, pintar, dan berpengalaman memimpin. Sri Mulyani mendapatkan skor 7,3. Disusul Mahfud MD yang memperoleh skor 7,2. Nama Airlangga Hartarto dan Chairul Tanjung masing-masing 6,1 dan 6,0.
Sedangkan nama-nama lain seperti Said Aqil Siroj, Yusril Ihza Mahendra, Anies Baswedan, Zulkifli Hasan, Agus Harimurti Yudhoyono, Puan Maharani, M Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang, dan Gatot Nurmantyo; semua mendapatkan skor di bawah 6,0.
Survei yang dilakukan pada Mei 2018 itu melibatkan 12 orang yang dianggap sebagai kalangan elite dan 93 orang yang dinilai sebagai opinion leader.
Elite yang dinilai sangat tahu informasi yang beredar di kalangan terbatas, di antaranya meliputi politikus dan teknokrat senior, intelektual nasional dengan reputasi luas, pengusaha yang masuk kelompok papan atas (masuk dalam 50 orang terkaya). Sedangkan opinion leader ialah orang-orang yang banyak ikut bersuara dan membentuk pendapat publik. Kalangan itu meliputi pengamat, intelektual, atau peneliti yang biasa terekspos ke media massa, dan para pimpinan redaksi media massa. (ren)