Amien Rais: Pemerintahan Buruk di Indonesia Dikendalikan Dajjal
- VIVA/Fikri Halim
VIVA – Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais mengatakan, bahwa pemerintahan buruk yang berkuasa di Indonesia sejatinya dikendalikan 'Dajjal'.
Amien mengajak kalangan yang satu pemikiran dengannya untuk bersama-sama menumbangkan dajjal itu sehingga Indonesia tidak dipimpin oleh sosok yang buruk.
"Sekali lagi saya katakan yang kita hadapi, bukan Pak ini, Pak itu, bukan. Yang di belakangnya ini ada Dajjal ekonomi, Dajjal intelijen, finansial, dan lain-lain. Itu yang menyebabkan (pemimpin) kelihatan gagah," ujar Amien saat berbicara dalam silaturahim dan halal bi halal Idul Fitri 1439 H Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di Kantor Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, Rabu, 4 Juli 2018.
Dajjal dalam Islam disebutkan di Alquran sebagai sosok iblis yang muncul di akhir zaman untuk menyesatkan manusia.
Menurut Amien, sosok-sosok yang kompeten saat ini harus sama-sama berjuang untuk bisa menjadi pemimpin pemerintahan melalui mekanisme Pilpres 2019. Ia mencontohkan sosok ini seperti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang dinilai sangat berani ketika menyegel ratusan bangunan yang belum memiliki izin di pulau reklamasi.
"Segeralah kita cari solusi supaya demokrasi ini menjadi demokrasi yang inklusif di bidang ekonomi, politik, hukum, dan lain-lain, supaya tidak ada negara di atas negara, seperti Freeport, Meikarta, maupun reklamasi Teluk Jakarta," ujar Amien.
Lebih lanjut, Amien mengaku tidak setuju jika masyarakat menilai tokoh-tokoh yang memiliki kompetensi itu sekadar memiliki ambisi untuk menjadi kepala negara. Amien menyampaikan, bahwa Islam sendiri mengajarkan supaya kalangan yang memang merasa memiliki kemampuan harus berusaha untuk menjadi pemimpin.
"Nabi Yusuf mengatakan, jadi orang itu, kalau tahu masalah, bisa membenahi kira-kira kemunduran, kegagalan, kericuhan sebuah negeri, maka harus sanggup (menunjukkan diri), 'Inilah aku'," ujar Amien.
Dalam acara, hadir juga Wakil Presiden Jusuf Kalla, Anies Baswedan, Mantan Kapolri Badrodin Haiti, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, cendikiawan Muslim Bahtiar Effendy, mantan Mendikbud Abdul Malik Fajar, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, serta Sekjen MUI Anwar Abbas. (mus)