JK: Reformasi Tak Berarti Turunkan Pemerintah yang Berkuasa
- Sekretariat Wakil Presiden.
VIVA – Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan bahwa tindakan reformasi yang dilakukan di tingkatan nasional, tidak selalu sebuah aksi untuk menurunkan pemerintahan yang sedang berkuasa.
Pernyataan itu disampaikan dalam silaturahim dan Halal bi Halal Idul Fitri 1439 Hijriah Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. Acara dihadiri sejumlah tokoh nasional, termasuk Amien Rais yang merupakan tokoh Reformasi 1998.
"Mari kita lihat bangsa ke depan ini bagaimana, tentu dibutuhkan pemikiran. Tentu dibutuhkan reform yang baik, reform pikiran, bukan me-reform, menurunkan pemerintahan tentu," ujar JK di lokasi acara, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, Rabu, 4 Juli 2018.
Pernyataan disambut gelak tawa hadirin karena keberadaan Amien di sana. Menurut JK, reformasi yang ia maksud adalah pemikiran-pemikiran inovatif yang bisa semakin memajukan bangsa.
JK mencontohkan Muhammadiyah sebagai salah satu ormas Islam terbesar, bisa bersinergi dengan ormas Islam besar yang lain, Nahdlatul Ulama (NU). Kerja sama keduanya, diyakini bisa membuat bidang-bidang yang selama ini digeluti NU dan Muhammadiyah, bisa semakin memberi manfaat kepada bangsa.
"Bagaimana NU, Muhammadiyah, saling melengkapi, saling mendukung, salah satunya di manajerialnya yang luar biasa," ujar JK.