Dedi Mulyadi Keok karena #2019GantiPresiden, PKS: Ada Pengakuan
- ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
VIVA – Presiden PKS, Sohibul Iman menanggapi calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang mengakui kekalahan di Pilgub Jabar karena tagar 2019 ganti presiden. Bagi Sohibul, itu sebuah pengakuan.
"Terima kasih ya kalau pun ada pengakuan. Kemarin-kemarin kan tidak diakui. Masak kaos sama tagar bisa ganti presiden," kata Sohibul di DPP PKS, Jakarta, Senin 2 Juli 2018.
Ia menilai pernyataan Dedi lahir dari penghayatan terhadap proses pilkada tingkat provinsi Jabar. Sebab, Dedi mengatakan kepada pendukung Jokowi agar jangan main-main dengan tagar itu.
"Ini serius saya kira itu pernyataan yang lahir dari kenyataan lapangan dan menurut saya sah. Ya kan pada dasarnya tagar itu kan temanya ganti presiden, dan tentunya sampai 2019. Bukan untuk pilkada saja," lanjut Sohibul.
Keberhasilan terdongkraknya suara kandidat yang diusung PKS dan Gerindra di Pilkada Jabar dan Jateng membuatnya yakin akan meraih kesuksesan yang sama di Pilpres 2019.
"Karena ini kan bukan pertama kali. Anda bisa flashback ketika Pilkada DKI tahun 2007. Pak Adang itu waktu pertama kita calonkan itu kan nol koma juga tapi akhirnya bisa naik dengan Pak Foke," kata Sohibul
Ia melanjutkan Anies Baswedan saat dicalonkan elektabilitasnya juga baru 9 persen. Lalu Ahok sudah 40 persen. Tapi, pada akhirnya elektabilitas Anies bisa digenjot.
"Saya kira selama kita bisa membangun sinergi yang kuat antarpartai pendukung, hal seperti itu bisa kita ulang dalam proses yang akan datang," kata Sohibul.