Unggul di Pilgub Bali, Wayan Koster Bakal Rangkul Mantra
- Bobby Andalan/VIVA.co.id
VIVA – Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace) unggul versi hitung cepat Saiful Mujani Reasearch Consulting (SRMC).Â
Kandidat yang diusung PDI Perjuangan, Hanura, PAN, PKPI, PPP dan PKB itu memperoleh suara 58,25 persen mengungguli dari kandidat nomor urut 2 yaitu Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta). Yang memperoleh suara sebesar 41,75 persen.
"Angka ini (58,25 persen), jauh dari harapan kami yang sejatinya menarget mendekati 70 persen. Buruk-buruknya 65 persen," kata Koster di Bali, Rabu 27 Juni 2018.
Menurut dia, kemenenangan ini berkat arahan dan bimbingan Megawati Soekarnoputri dan Prananda Prabowo yang selalu memantau perkembangan di Bali.Â
"Secara khusus saya ucapkan terima kasih kepada seluruh rakyat Bali yang telah meluangkan wakunya. Tingkat kehadiran cukup tinggi mencapai 71 persen lebih. Partisipasi cukup tinggi," katanya.
Selain hitung cepat Koster menegaskan, hitung manual juga masih dilakukan dan diyakini akan selesai besok.Â
"Saya kira berdasarkan real count margin kemenangan kita naik menjadi 60 persen," papar dia.
Pada saat sama, Koster membuka diri kepada semua pihak untuk bahu membahu membangun Bali ke depan. Termasuk lawannya yakni Mantra-Kerta.Â
"Kami membuka diri kepada semua pihak yang memiliki ide dan gagasan untuk membangun Bali ke arah yang lebih baik, termasuk Mantra-Kerta jika ada program dia yang bagus, kita siap tampung," paparnya.
Dia pun mengatakan akan membentuk tim transisi berkoordinasi dengan Gubernur Made Mangku Pastika. Sehingga peralihan kekuasaan yang dilakukan bisa berjalan lancar.Â
"Saya akan berkoordinasi dengan Gubernur Made Mangku Pastika untuk transisi, kami butuh data penunjang. Kami akam menuntaskan penyusunan RPJM sesuai yang kami susun berdasarkan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Akan ada tim yang akan kami susun," katanya.
Selanjutnya, Koster mengimbau kepada pendukungnya untuk tidak berlebihan merayakan kemenangan.Â
"Saya mengimbau agar wajar saja jangan ada uforia berlebihan," katanya.Â