Wiranto Sebut Aparat Netral Saat Pilkada Serentak
- ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
VIVA – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, mengungkapkan, penyelenggaraan Pilkada Serentak di 171 wilayah Indonesia hari ini berlangsung dengan aman, tertib dan lancar.
Hal ini diungkapkan dalam konferensi pers usai melakukan video conference terkait penyelenggaraan pilkada di Mabes Polri, Jakarta Selatan. Wiranto didampingi Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kepala BIN Budi Gunawan.
"Saya mendengar laporan dari kapolda, pangdam, danrem dengan jajaran, terkait laporan hasil pelaksanaan pilkada serentak pada tahap pencoblosan. Syukur seluruh wilayah dilaporkan secara umum aman, damai, tertib, dan lancar," kata Wiranto di Jakarta, Rabu, 27 Juni 2018.
Wiranto melanjutkan, meski di beberapa daerah terjadi permasalahan teknis seperti kekurangan surat suara, hal itu bisa diatasi. Proses pemilihan pun terus berlangsung di TPS yang bermasalah itu.
"Masalah netralitas, tidak ada laporan pelanggaran netralitas dari petugas penyelenggara pemilu maupun aparat Polri, TNI maupun BIN. Tidak ada laporan pelanggaran netralitas," tegasnya.
Mantan panglima ABRI itu mengklaim, dari 171 wilayah penyelenggaraan pilkada, semua berlangsung secara damai. Situasi kondusif ini adalah berkat kerja sama semua pihak.
"Tentu sudah pantas kalau kami sampaikan selamat dan terima kasih kepada petugas penyelenggara pusat dan daerah serta aparat keamanan atas kerja keras, tuntas dan ikhlas ini," ungkapnya.
Namun demikian, Wiranto mengimbau kepada pihak keamanan untuk terus memantau dan mengamankan proses pilkada sampai tahap terakhir. Situasi kondusif ini bisa benar-benar dipastikan hingga berakhirnya proses gelaran ini.
"Misal membawa hasil pencoblosan surat suara ke tingkatan berikutnya, masih butuh pengawalan. Kami sudah tekankan kepada aparat untuk mengawal surat suara agar aman sampai tempat perhitungan terakhir, sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan misal kecurigaan maupun hal yang membuat perhitungan absurd," tuturnya.