Calon Gubernur Tumbang di Quick Count, PDIP Hitung Ulang Koalisi
- ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
VIVA – Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengungkapkan, nantinya dari hasil Pilkada serentak 2018 ini akan menghitung ulang koalisi yang dibangun dalam Pilpres mendatang.
Artinya, di antara koalisi partai yang cenderung besar ceruk pemilihnya ke depan bakal dimaksimalkan kekuatannya.
"Pilkada ini juga akan ikut menentukan konfigurasi politik nasional. Sehingga, ini juga menimbulkan optismisme. Oh, ternyata ada partai yang memang bisa cukup dominan, ada partai yang kemudian dalam Pilkada ini bisa mengukur seberapa besar kekuatan mesin partainya," kata Hasto di kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Rabu 27 Juni 2018.
Selain itu, Hasto belum menjabarkan detail, apakah hasil Pilkada akan tergambar pada sosok calon wakil presiden pendamping Joko Widodo dari unsur partai.
Sebab, berdasarkan pengalamannya, kemenangan Pilkada bukan semata - mata ditentukan oleh faktor mesin partai yang bekerja, melainkan ada sosok figur menjadi dominan. "Itu fakta terjadi," kata dia.
Hasto memastikan, dialog yang bakal dibangun saat koalisi nanti akan lebih diintensifkan saat pertengahan Juli mendatang.
Sebab, ia mengatakan, setiap partai masih disibukkan dengan pendaftaran calon legislatif yang diberikan tenggat waktu oleh Komisi Pemilihan Umum hingga 12 Juli 2018.
"Jadi, satu minggu setelah pencalegan, kira - kira pertengahan Juli, setiap partai itu sudah betul-betul berkosentrasi untuk Pileg dan Pilpres," ujarnya.
Seperti diketahui, dalam quick count lembaga survei, beberapa pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang diusung PDIP kalah, di antaranya Cagub-Cawagub Jawa Barat duet TB Hasanuddin-Anton Charliyan, Cagub-Cawagub Jatim Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Puti Guntur Soekarno dan Cagub-Cawagub Sumut Djarot Saiful Hidayat dan Sihar Sitorus.