Gerindra: Galang Donasi Hal yang Biasa

Politikus Gerindra Habiburokhman.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Zahrul Darmawan

VIVA –  Ketua Bidang Advokasi DPP Gerindra, Habiburokhman menilai langkah yang dilakukan ketua umumnya Prabowo Subianto menggalang donasi sebagai hal biasa dalam demokrasi.

Pengguna Berpartisipasi dalam Penggalangan Dana, Token sebagai Imbal Hasil

"Crowdfund itu kan biasa di negara demokrasi. Kita tahu waktu Obama dan Donald Trump sekali pun melakukan hal yang sama, menggalang dana dari masyarakat," kata Habiburokhman saat dihubungi, Jumat 22 Juni 2018.

Ia menjelaskan justru penggalangan dana dari masyarakat menunjukkan adanya pelibatan masyarakat sejak awal perjuangan. Lalu juga menghilangkan praktik parpol yang hanya didanai sedikit orang.

YouTuber Daud Kim Resmi Dilaporkan karena Dugaan Penggalangan Dana Ilegal untuk Bangun Masjid

"Itu bahaya bagi demokrasi. Bisa jadi orang tersebut punya previlege di partai tersebut dan membuat kebijakan yang tidak demokratis. Nah kalau di Gerindra kita lihat nih, kalau crowdfund ini baru ya, tapi kebijakan yang menyerap aspirasi dari bawah sudah sering kita tunjukkan," kata Habiburokhman.

Ia mencontohkan saat Prabowo akan dicalonkan menjadi capres. Hal ini merupakan aspirasi akar rumput. Sehingga persoalan pencalonan bukan soal modal lagi.

Buntut Kasus Pembangunan Masjid oleh Daud Kim, Federasi Muslim Korea Ingatkan Hal Ini

"Mungkin ini yang baru terekspos. Waktu Pak Jokowi-Ahok kita sudah melakukan crowdfund. Kemudian hampir setiap menjelang perhelatan yang besar di pilkada kita lakukan hal yang sama. Lalu yang paling fenomenal adalah pemenangan Anies Sandi kemarin, semua iuran," kata Habiburokhman.

Ia menambahkan menjadi timses justru bukan mendapatkan uang tapi malah mengeluarkan uang. Bahkan anggota DPR dan DPRD provinsi pun ikut melakukan iuran. Ia memastikan akan ada transparansi dari penggalangan sumbangan tersebut.

"Partai Gerindra dapat award dari ICW sebagai parpol yang paling transparan keuangannya," kata Habiburokhman.

Ilustrasi penggalangan dana.

Waspada Penggalangan Dana Palsu

Baru-baru ini, penipu memanfaatkan berita seputar Pavel Durov, pendiri Telegram, yang dilaporkan ditangkap di Prancis, melalui penggalangan dana palsu.

img_title
VIVA.co.id
28 Agustus 2024