Dapat Nomor Buncit, PKPI Berharap dari Popularitas Jokowi
- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA – Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Diaz Hendropriyono berharap popularitas dan elektabilitas Jokowi dalam Pemilu 2019 guna mendorong partainya, hingga memenuhi ambang batas parlemen 4 persen sehingga bisa eksis di DPR RI.
"Saya rasa akan sangat banyak karena pak Jokowi secara elektabilitas masih tinggi di berbagai survei," kata Diaz saat Halal Bi Halal PKPI di kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu 20 Juni 2018.
Staf Khusus presiden Jokowi ini mengakui partainya tertinggal menjadi peserta Pemilu 2019 karena banyak hal, seperti sengketa internal, KPU, Bawaslu hingga akhirnya dimenangkan PTUN. Dan akhirnya mendapat nomor urut 20 sebagai partai peserta Pemilu.
Atas dasar itu putra mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendropriyono ini mengungkapkan dirinya dan pimpinan DPP PKPI terus melakukan komunikasi politik dengan masyarakat dan pimpinan lintas partai pendukung Jokowi-JK saat ini.
"Kita akui, kita lead starter, artinya kita baru lolos Pemilu setelah dari PTUN, bukan hanya KPU, Bawaslu. Di PTUN baru diloloskan, tapi selama ini komunikasi dengan beliau-beliau alhamdulillah masih sangat baik," ungkapnya.
Mengenai PKPI apakah akan mengajukan nama calon Wakil Presiden dan Menteri bila Jokowi kembali terpilih sebagai presiden dalam Pemilu 2019 mendatang. Diaz menjawab dengan diplomatis.
"Itu nanti ya. Jadi kalau nantinya dibilang siap dapat kursi, kita pasti akan siap membantu pemerintah," tegasnya.
Selama ini menurut Diaz, banyak kader PKPI yang mendapatkan posisi di pemerintahan. "Selama ini memang PKPI sudah mendapatkan beberapa kursi. Kaya pak Sutiyoso Ketua Umumnya jadi kepala BIN, Bu Mutia Hatta pernah jadi Menteri Peranan Wanita, beberapa Dubes dari PKPI dan ada Watimpers," paparnya.