Olok-olok Soeharto, PSI akan Dipolisikan
- ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
VIVA – Partai Berkarya mempertimbangkan langkah hukum terhadap serangkaian video terkait Orde Baru kepemimpinan Soeharto yang diedarkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mulai awal Mei 2018. Langkah PSI dinilai sudah masuk kategori kampanye hitam yang mendiskreditkan Partai Berkarya.
"Itu sudah kampanye hitam, mendiskreditan partai kami. Di mana Pak Harto, Orde Baru itu simbol partai kami," kata Ketua DPP Berkarya, Badarudin Andi Picung kepada VIVA, Selasa, 5 Juni 2018.
Badar menjelaskan suara kader akar rumput partai tak terima dengan rangkaian video PSI yang mengolok-olok Soeharto. Menurut dia, para kader akar rumput ini menganggap video PSI memengaruhi citra Berkarya yang punya kaitan erat dengan Soeharto.
Kemudian, kata dia, para kader ini tak ingin tinggal diam lalu meminta divisi hukum DPP Berkarya mengambil sikap.
Baca Soeharto Diolok-olok, Mbak Tutut Berserah pada Allah
"Ini jelas melanggar aturan. Memengaruhi publik untuk mendiskreditkan Pak Harto dan Berkarya teman-teman divisi hukum kami lagi mengkaji bagaimana laporan dari underbow. Secepatnya nanti di-follow up dan kami siap dua-duanya, lapor ke Bawaslu dan polisi," jelas Badar.
Badar menyesalkan cara PSI yang semestinya bisa melakukan politik santun tanpa menjelek-jelekkan pihak lain. Sebab, selama ini, Berkarya juga tak pernah mencari masalah atau mengolok-olok PSI.
"Misalnya video kreativitas di media sosial ala PSI dengan logo dan programnya bukan jelek-jelekin pihak lain. Itu silakan adu gagasan, kami enggak ada masalah kalau seperti itu," sebut Badar.
Sebelumnya, PSI kembali membuat heboh dengan kemunculan rangkaian video terkait Soeharto dan Orde Baru. Rangkaian video itu di-upload ke akun Twitter #PSInomor11, @psi-id. Salah satunya video 'Pelanggaran HAM di Masa Orde Baru'
"Bro dan Sis, siapa bilang hidup di masa Orde Baru enak? Tanya saja kepada keluarga korban pelanggaran HAM. Cek video berikut ya...," demikian pernyataan di akun Twitter @psi_id, 3 Mei 2018.
(ase)