Didukung Ulama Lagi, Cak Imin: Pantang Bagi Saya Mundur
- Istimewa
VIVA – Langkah Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin yang maju sebagai bakal cawapres untuk Pilpres 2019 terus mendapat dukungan. Kali ini, Cak Imin mendapat restu dari kiai dan ulama Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Dukungan disampaikan Majelis Silaturahmi Ulama Rakyat (Masyura) di Pondok Pesantren Nurul Huda, Kuningan, Jawa Barat, Kamis, 31 Mei 2018.
"Kami mendukung Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai calon Wakil Presiden RI periode 2019-2024," kata pimpinan Ponpes Nurul Huda, KH Abdul Aziz, dalam keterangannya.
Abdul Aziz yang mewakili para kiai Kabupaten Kuningan siap berkomitmen menyukseskan kemenangan Cak Imin sebagai cawapres di Pilpres 2019. Salah satunya ikut mensosialisasikan Cak Imin ke lapisan masyarakat.
"Kami siap bergerak bersama seluruh lapisan masyarakat dalam mensosialisasikan Cak Imin sebagai cawapres," ujar Abdul Aziz.
Merespons dukungan tersebut, Cak Imin mengaku bersyukur. Sejauh ini, dukungan dari kiai dan ulama terhadapnya agar maju sebagai cawapres semakin besar.
“Wabilkhusus saya ucapkan terimakasih kepada KH Abdul Aziz. Insya Allah saya akan berjuang mewujudkan kemauan kiai dan ulama. Khususnya di Kuningan ini,” kata Wakil Ketua MPR tersebut.
Cak Imin mengatakan, sejak era Reformasi menjadi awal baru bagi bangsa Indonesia. Menurutnya, sudah saatnya kalangan santri dari Nadhlatul Ulama bisa memberikan kontribusi dengan mengambil peran di kursi kepemimpinan nasional.
“Ini semua akan tuntas apabila ghirah itu dipimpin ulama aswaja. Kalau ghirah yang seperti itu tidak dipimpin oleh NU, maka bisa diprediksi terjadi kerawanan perpecahan,” sebut Cak Imin.
Kemudian, Cak Imin mengaku lebih percaya diri dengan dukungan para ulama yang terus bertambah. Ia menegaskan dengan dukungan ulama di berbagai daerah termasuk Kuningan, dilakukannya bukan karena sifat ambisius semata.
“Itu jadi fardhu kifayah saya. Saat mendapat amamah para kiai dan ulama, pantang bagi saya mundur ke belakang. Amanah kiai sungguh bukan kesombongan tapi perjuangan berat buat saya,” kata Cak Imin. (ren)