Suharto Dibenci, Suharto Dirindukan
- REUTERS/Enny Nuraheni/Files
Menurut dia, setiap pemerintahan punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Ditanya soal tudingan pelanggaran HAM dan korupsi yang melekat pada Suharto, Pardiono menjawab, "Itu politik, saya tidak tahu.
Seribu satu alasan untuk mencintai Suharto
Orang-orang seperti Pardiono biasanya mendambakan kepemimpinan Suharto yang dinilai tegas dan keamanan terjamin. "Mereka membandingkan Orde Baru dan jaman pasca reformasi," kata Wakil Kepala Museum Suharto, Gatot Nugroho.
Menurut Gatot, era reformasi pasca Suharto belum memenuhi keinginan rakyat. Pasalnya, masih banyak yang merindukan kepemimpinan Suharto. "Jika reformasi berhasil, nama Suharto pasti tenggelam," kata dia.
Bahkan, lanjut Gatot, ada juga pengunjung yang datang dan menangis merindukan jaman Suharto. "Ada yang sampai pelataran Gedung Atmosudiro saja, sudah menangis karena teringat jaman dia bekerja dulu," ujarnya.
Ketegasan Suharto dalam memimpin, pemenuhan kebutuhan ekonomi, hingga jaminan keamanan menjadi hal-hal yang didambakan penggemarnya. Seperti yang diungkapkan Suprobo, 63 tahun, penggemar Suharto asal Solo.
Menurut Suprobo, ketegasan ala Suharto bermanfaat menghadapi ancaman kestabilan politik. "Dulu keamanan terjamin. Dulu tidak ada yang namanya peristiwa bom," kata Suprobo yang sehari-harinya bekerja sebagai pedagang pakaian di Coyudan, Solo itu.
Hal yang kurang lebih sama yang menjadi alasan didirikannya Partai Berkarya, yang dipimpin putra bungsu Suharto, Hutomo Mandala Putra atau Tommy Suharto. Nama besar keluarga Cendana menjadi jualan utama Partai Berkarya ini.
"Di era Suharto, punya sejarah bagus untuk swasembada pangan dan keamanan terjamin. Pak Tommy ingin meneruskan kinerja ayahnya yang belum terselesaikan," fungsionaris sekaligus mantan Ketua Umum Partai Berkarya, Neneng A. Tuty saat ditemui di Astana Giribangun.
Salah satu program partai ini adalah trilogi pembangunan yang terdiri dari stabilitas nasional dinamis, pertumbuhan ekonomi tinggi, dan pemerataan pembangunan. Di Komisi Pemilihan Umum, partai ini tercatat memiliki lebih dari 400 ribu anggota.
Dalam rapat pimpinan nasional Partai Berkarya di Karanganyar, pertengahan Maret lalu, Tommy menyebutkan target pencapaian, yakni meraup 18 juta suara dan 80 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat. "Untuk Indonesia yang lebih maju, lebih sejahtera, lebih adil dan makmur," kata Tommy.