Baliho Cawapres Ala Cak Imin Dongkrak Elektabilitas PKB
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA – Lembaga survei Charta Politika merilis potensi pertarungan partai politik pada saat Pemilu 2010. Dalam surveinya, Charta Politik juga melakukan survei pemilihan partai politik (parpol).
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya mengatakan, dari hasil survei ada lima parpol yang mendapatkan persentasi tertinggi. Hal ini didapatkan Charta Politika dari pertanyaan ‘Seandainya, pemilu legislatif untuk memilih anggota DPR RI dilaksankaan hari ini dan diikuti oleh partai politik partai apa yang Ibu/Bapak pilih?’.
"Partai tertinggi PDIP sebesar 24,9 persen. Kedua Partai Gerindra 12,3 persen kemudian ketiga partai Golkar 11 persen," kata Yunarto di kawasan Jakarta Selatan, Senin 21 Mei 2018.
Menariknya, kata Yunarto, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menempati urutan keempat dengan persentasi sebesar 7 persen. Sedangkan, kelima ditempati Partai Demokrat sebesar 5,4 persen.
Yunarto mengatakan, meningkatnya elektabilitas PKB karena banyaknya baliho-baliho Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang mendeklarasikan sebagai cawapres.
"Dalam konteks menaikkan elektabilitas partainya dia (cak imin) berhasil. Kita patut apresiasi kerja keras Cak Imin yang berhasil membawa PKB melejit," katanya.
Sementara itu, politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo melihat apa yang dilakukan Cak Imin dengan memasang baliho cukup diacungi jempol karena mampu menderek elektabilitas PKB.
"Yang saya lihat yang cukup berhasil adalah PKB. Walaupun Cak Imin belum bisa menaikkan elektabilitas dirinya tetapi saya acungi jempol," ujar pria yang akrab disapa Bamsoet itu.
Pengaruh Ketokohan
Dalam rilis ini, Charta Politik juga merilis pilihan masyarakat terhadap parpol. Dari lima besar survei, hanya partai Golkar yang tidak dipilih masyarakat berdasarkan ketokohan di parpol tersebut.
Untuk PDIP, faktor mengusung Jokowi sebagai Presiden menjadi pilihan masyarakat memilih PDIP. Hal ini juga berlaku untuk partai Gerindra karena ketokohan Prabowo yang membuat masyarakat memilih Gerindra.
"Partai Demokrat dipilih masyarakat atas ketokohan SBY dan PKB karena ketokohan Gus Dur dan mewakili aspirasi NU. Faktor Cak Imin ada walapun hanya sebesar 7,2 persen," ujarnya.
Untuk partai Golkar, masyarakat memilih partai berlambang pohon beringin karena sudah terbiasa memilih. Faktor Soeharto menempati urutan kedua.
"Ini yang harus dikhawatirkan karena pemilih Golkar adalah orang tua. Ini bahaya untuk Golkar pada tahun 2024 kelak dimana nanti banyak generasi milenial yang memilih," ujarnya.
Lembaga Survei Charta politika melakukan survei ini pasca Prabowo mendeklarasikan diri di internal Gerindra untuk menjadi bakal calon Presiden 2019. Survei ini dilakukan kepada 2.000 responden menggunakan wawancara tatap muka secara langsung.
Pengumpulan data dilakukan pada 13 April-19 April 2018 di 34 Provinsi. Survei ini juga menggunakan metode acak bertingkat dengan margin error kurang lebih 2,19 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.