Dulu PDIP Ribut SBY Kumpulkan Sekjen Partai, Sekarang...
- VIVA.co.id/Agus Rahmat
VIVA – Ketua DPP Partai Gerindra, Gus Irawan Pasaribu, mempertanyakan pertemuan sekjen partai-partai pendukung Joko Widodo di kantor Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Senin, 7 Mei 2018.Â
Padahal, kata Gus Irawan, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu pernah protes hal serupa pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, karena dituduh menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan politik.Â
"Seingat saya memang dulu waktu masa SBY, kawan-kawan PDIP kan ribut. Termasuk Pak Pramono Anung kan. Sekarang justru Pak Pram yang ngumpulin (sekjen-sekjen) itu kan," kata Gus Irawan, Jumat, 10 April 2018.
Ketua Komisi VII DPR RI menjelaskan, ada aturan penggunaan fasilitas negara untuk kepentingan partai politik dan pemilu. Dan itu harus dipisahkan.
"Penggunaan fasilitas negara hanya digunakan untuk keperluan negara. Kita sangat miris, kemudian ini menjadi pendidikan politik yang tidak baik bahwa fasilitas negara digunakan untuk politik praktis," tuturnya.
Gus Irawan meminta penguasa saat ini untuk konsisten dengan sikapnya, terutama PDIP, yang di era SBY sangat keras memprotes pertemuan semacam itu.
"Kok dulu mereka ribut. Pada saat berkuasa kok dia pula yang melanggar yang diributinnya. Enggak konsisten ternyata. Kami sangat sayangkan dari sisi asas kepatutan, kan enggak patut juga dong. Kurang patutlah ngumpulin partai-partai politik menggunakan fasilitas negara. Ini bukan soal acaranya ya, ini soal tempatnya," jelasnya.
Ia meminta Presiden Joko Widodo, para menteri, dan partai pendukungnya agar memberikan contoh kepada masyarakat, dengan bersikap konsisten atas pernyataan yang pernah disampaikan dan dijanjikan pada masyarakat.
"Saya kira banyak sekali tokoh kita tidak menunjukkan sebuah keteladanan di tengah masyarakat. Sangat kami sayangkan. Masyarakat sudah bijaklah melihat mana yang patut dan tidak patut. Menurut saya sangat tidak patut itu," katanya.Â
Elite partai politik pendukung petahana Joko Widodo di Pemilu 2019 berkumpul di kantor Sekretaris Kabinet, Kompleks Istana Kepresidenan, Senin, 7 Mei 2018.
Pertemuan yang digagas Seskab Pramono Anung itu dihadiri 10 sekretaris jenderal (sekjen) partai politik pendukung pemerintah. Mereka adalah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Sekjen Partai Golkar Lodewijk Fredrich Paulus, Sekjen Partai Nasdem Jhonny G.Plate, Sekjen PSI Raja Juli Antoni.
Kemudian, Sekjen PPP Arsul Sani, Sekjen PKPI Imam Anshori Saleh, Sekjen PKB Abdul Kadir Karding, Sekjen Perindo Ahmad Rofiq, dan Sekjen Partai Hanura Harry Lontung Siregar.
Menurut Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, pertemuan ini dalam rangka konsolidasi antarpartai pendukung Jokowi. Selain itu, hal lain penting yang dibahas ialah mengkomunikasikan program pemerintahan tiga tahun belakangan kepada publik. Baca selengkapnya Sekjen Partai Pro Jokowi Bertemu, Bahas Serangan Oposisi