PDIP Ragukan Survei INES yang Menangkan Prabowo
VIVA – Lembaga Indonesia Network Survei (INES) merilis hasil terbaru terkait elektabilitas partai politik dan bakal calon presiden di Pemilu 2019. Dalam survei tersebut, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto ungguli Joko Widodo.
Politikus PDIP, Eva Kusuma Sundari menganggap hasil survei INES yang menempatkan Jokowi di bawah Prabowo mendatang tidak kredibel.
"Ini masalah internal INES tuh, kita berpegang pada lembaga-lembaga yang kredibel saja dan reputasinya akuntabel," kata Eva saat dihubungi, Senin 7 Mei 2017.
Menurut Eva, hasil survei ini berbeda dengan hasil lembaga survei lainnya. "So far mereka relatif sama temuannya," tutur Anggota DPR tersebut.
Selain itu, Eva menduga INES sebagai lembaga survei sudah tidak netral dan berpihak pada Gerindra. Ia pun mempertanyakan hasil survei INES.
"Ada pengakuan dari bekas Direktur bahwa INES kan alat propaganda dari Gerindra, jadi tentu pembahasan hasil survei tidak bisa pakai logika akademik. Karena tujuannya politis, kepentingan subjektif dari Gerindra. Alias enggak ilmiah," ujarnya.
Selain itu keberadaan INES sebagai lembaga survei dipertanyakan. Karena INES tidak bergabung dengan asosiasi lembaga survei lainya.
"INES bukan pollster yang tergabung di asosiasi lembaga survei seperti PERSEPI. Padahal menurut peraturan KPU, lembaga survei boleh merilis survei jika terikat ke perhimpunan lembaga survei sehingga bisa dikontrol oleh Dewan Etik PERSEPI," katanya.
Dalam survei INES, responden ditanya mengenai tagar ganti presiden 2019 yang sedang ramai di media sosial. Hasilnya, 67,3 persen responden menginginkan ada presiden baru.
"Kemudian, sebanyak 21,3 persen responden menginginkan agar kepemimpinan Joko Widodo dilanjutkan. Sementara, sebanyak 11,4 persen menjawab tidak tahu," ujar peneliti INES, Basynursyah, Minggu, 6 Mei 2018.
Hasil tersebut diperkuat pertanyaan jika pemilu dilakukan hari ini siapa presiden yang akan dipilih. "Prabowo unggul 50,20%, Jokowi 27,70%, Gatot Nurmantyo 7,40%, dan tokoh lain 14,70%," ujarnya.
Survei dilakukan dari 12-28 April 2018 dengan 2.180 responden yang tersebar secara proporsional di 408 kabupaten/kota. Penelitian ini menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error ± 2,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (mus)