Elite PDIP: Cak Imin Cuma Gocek-gocek Buat Bargaining PKB
- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
VIVA – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin terus bermanuver jelang Pemilihan Presiden 2019. Cak Imin sempat pede bilang Joko Widodo akan kalah bila tak memilihnya sebagai cawapres.
Politikus PDIP Darmadi Durianto menilai, manuver yang dilakukan Cak Imin hanya sebagai upaya ingin menaikkan posisi tawar dan elektabilitas PKB.
"Kalau saya duga Cak Imin enggak serius tuh. Hanya ingin menaikkan bargaining power PKB saja. Saya tahu, hitungan politik dia tinggi. Bargaining power supaya PKB masuk tiga besar, dia cuma gocek-gocek saja," kata Darmadi dalam keterangannya, Minggu, 6 Mei 2018.
Menurutnya, syarat parliamentary threshold atau ambang batas lolos ke parlemen membuat setiap partai harus kerja keras. Syarat mengejar angka minimal 4 persen bukan perkara mudah untuk setiap parpol.
"Kalau saya lihat Cak Imin ini ingin masuk tiga besar, dia ingin PKB berkiprah di parlemen yang akan datang," tutur Darmadi yang juga Anggota DPR tersebut.
Kemudian, terkait klaim Cak Imin sebagai penentu kemenangan Jokowi, ia menilai ada kepentingan untuk konstituen PKB. "Karena klaim-klaim ini bagus untuk konstituen PKB di bawah. Nama PKB akan bersinar, elektabilitas naik. Cak Imin ini jago hitungan politiknya," ujarnya menambahkan.
Menurutnya, untuk posisi cawapres Jokowi, elite PDIP sejauh ini masih terus berkomunikasi dengan parpol koalisi pendukung. Lalu, ia secara pribadi berpendapat pendamping Jokowi mesti bisa mencari figur yang kuat dalam menarik suara di wilayah Indonesia Timur.
"Yang dibutuhkan Jokowi itu yang bisa tarik suara di Indonesia Tiimur. Selama ini kan kalau di Jawa, Sumatera, Kalimantan relatif suara Jokowi masih kuat," ujarnya.
Baca: Cak Imin Yakin Jokowi Tak Pilih AHY Jadi Cawapres
Sebelumnya, Cak Imin melontarkan pernyataan pede dalam terkait dinamika figur bakal cawapres Jokowi. Ia yakin Jokowi tak akan memilih Agus Harimurti Yudhoyono. Menurut dia, Jokowi perlu figur dari kalangan Islam yang bisa mengambil ceruk suara pemilih.
"Ya nanti kita lihat mana yang paling kuat yang menopang saya. Saya cuma bisa mengingatkan kalau bukan saya, dikhawatirkan bisa kalah," tutur Cak Imin di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Sabtu, 5 Mei 2018. (mus)