Relawan Jokowi Cibir #2019GantiPresiden Tak Jelas Calonnya
- VIVA/Arrijal Rahman
VIVA – Organisasi simpatisan pendukung Joko Widodo yang menamakan diri Relawan Jokowi atau Rejo menganggap bukan masalah besar dalam fenomena perang hashtag atau tagar di media sosial. Di balik tagar #2019GantiPresiden akan ada balasan seperti #DiaSibukKerja dan #TetapJokowi sebagai penjelasan atas pembuktian kinerja Jokowi.
"Selalu saja ada pasangan ketika ada hashtag demikian akan ada hashtag yang berbeda, seperti kami sekarang hashtag-nya tetap Jokowi, hashtag DiaSibukKerja dan akan ada hashtag lain sebagai penjelasan atas pembuktian," kata Ketua Umum Relawan Jokowi, Damrizal, dalam forum deklarasi di Jakarta pada Minggu, 6 Mei 2018.
Menurutnya, tagar yang dibuat simpatisan Jokowi sudah jelas bahwa yang didukung adalah Jokowi. Sedangkan hashtag #2019GantiPresiden belum jelas siapa calon presiden yang didukung.
"Kalau hashtag TetapJokowi sudah jelas menjadi presiden, lanjutkan. Kalau ada hashtag lain mengatakan ganti presiden, pertanyaannya adalah apakah sudah ada calon penggantinya, kan belum. Jadi kita menjalankan hashtag kami 2019 tetap Jokowi," ujarnya.
Mengenai strategi mendukung Jokowi, ia menuturkan akan bekerja melalui media sosial, media mainstream, dan kunjungan masyarakat. Ia pun mengajak semua elemen masyarakat bergabung dalam Relawan Jokowi untuk memenangkan sang tokoh sebagai presiden.
Bukan ikut-ikutan
Damrizal menilai deklarasi gerakan 2019 Ganti Presiden dalam kegiatan hari bebas kendaraan bermotor atau car free day di Jakarta pada hari ini adalah hal biasa. Meski begitu, sebaiknya jangan sampai latar belakang ikut-ikutan menjadi alasan masyarakat turut meramaikan kegiatan itu. Sebab kalau sekadar ikut-ikutan tentu akan kurang pemahaman dan tak ada manfaatnya.
Menurutnya, kegiatan yang dilandasi keyakinan akan lebih memberikan dampak, termasuk juga acara deklarasi. Jangan sampai masyarakat hanya meramaikan tanpa tahu makna dari kegiatan itu.
"Saya berharap apa yang dilakukan kawan-kawan di car free day itu sebagai sebuah kegembiraan yang bersifat sporatif. Itu kan karena ada trigger-nya. Jadi kalau saya menanggapinya secara itu," ujarnya.
Relawan Jokowi akan lebih berkonsentrasi menggelar acara dan program yang bersifat edukasi. Masyarakat tentu diharapkan ikut dengan pemahaman penuh, bukan hanya ikut-ikutan.
"Kemudian dia tidak menyesal melakukan apa yang dilakukannya hari ini. Jadi sampai masa yang akan datang, mereka dalam kegembiraan yang sama. Tetapi kalau hanya ikut-ikutan, hari ini mereka gembira, besok akan menyesal. Karena yang dilakukan hari ini akibat kurangnya pemahaman atas apa yang diperbuat," katanya. (mus)