Saat Dukungan Pengusaha Gula di Pilkada Lampung Jadi Sorotan
- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA - Pengusaha gula PT Sugar Group Companies (SGC) Purwanti Lee mendukung pasangan Arinal Djunaidi-Chusnunia Chalim alias Nunik dalam perhelatan Pilkada Lampung. Juru bicara Arinal-Nunik, Yuhadi, menegaskan bahwa tidak ada yang salah dari dukungan tersebut.
"Kita ini di Indonesia, republik ini undang-undang mengatur bahwa setiap warga negara mempunyai hak yang sama dalam hal memilih dan dipilih. Kita juga tidak bisa melarang sesorang mendukung orang lain," kata Yuhadi saat dihubungi, Kamis, 3 Mei 2018.
Yuhadi menuturkan Purwanti Lee sama dengan pedagang atau petani lainnya. Oleh karena itu, sah-sah saja dia memberikan dukungan pada pasangan nomor urut 3 tersebut.
"Tidak ada masalah, mau Purwanti Lee, mau siapa. Pokoknya Arinal Djunaidi maju terus, tidak pernah ada masalah dan tidak akan pernah goyah dengan isu-isu yang dibangun oleh pihak lawan. Kami akan bekerja terus untuk memenangkan Arinal Djunaidi," ujarnya.
Ketua DPD II Partai Golkar Bandarlampung itu menegaskan tidak ada pembajakan demokrasi dalam hal ini. Dia justru mempertanyakan pihak-pihak yang mempersoalkan dukungan tersebut.
"Kalau ada orang mendukung orang lain dilarang, berarti dia melanggar hak asasi manusia dong?" tutur dia.
Bila Purwanti Lee disudutkan dengan tuduhan melakukan penggelapan lahan di Lampung, maka Yuhadi meminta bukti. Apalagi saat ini adalah zaman transparansi.
Protes mengenai dukungan pengusaha gula tersebut disuarakan oleh Akademisi Universitas Lampung (Unila), Yusdianto. Dia menilai keterlibatan perusahaan gula dalam kancah politik di Lampung adalah pembajakan demokrasi. Menurutnya, dukungan itu sebagai bentuk mengamankan perusahaan yang memiliki persoalan lahan dan lainnya.
Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung Arinal-Nunik didukung oleh Partai Golkar, PKB dan PAN. Sedangkan, Mustafa-Ahmad Jajuli diusung Partai NasDem, PKS dan Partai Hanura. Kemudian, pasangan Herman HN-Sutono diusung PDI Perjuangan dan pasangan M Ridho Ficardo-Bachtiar Basri diusung Partai Demokrat, PPP dan Partai Gerindra.