LSI: Duet Edy Rahmayadi-Ijeck Unggul dari Djarot-Sihar

Cagub Sumatra Utara Edy Rahmayadi (kanan) dan Djarot Saiful Hidayat (kiri)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi

VIVA – Lembaga Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merilis survei opini publik terbaru untuk Pilkada Sumatera Utara 2018. Dari hasil survei, pasangan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah unggul dari pasangan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus.

Bobby Nasution Mau Tingkatkan UMKM di Sumatera Utara dengan Sistem Digital

Peneliti LSI, Ade Mulyana, menjelaskan, dalam simulasi survei, dukungan terhadap Edy Rahmayadi mengungguli Djarot Saiful Hidayat. Mantan Pangkostrad, Edy Rahmayadi mendapat dukungan 37,2 persen. Sementara itu, mantan Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat hanya mendapat dukungan 24,8 persen.

"Begitu juga pada simulasi tertutup, Edy Rahmayadi unggul dengan perolehan dukungan sebesar 43,1 persen. Sedangkan Djarot Saiful Hidayat 33,4 persen," jelas Ade di Medan, Kamis, 26 April 2018.

Hasto PDIP: Edy Rahmayadi Pasukan Terdepan Jika Perang, bukan Bapaknya di Depan

Sementara itu, simulasi dukungan terhadap calon wakil gubernur Musa Rajekshah alias Ijeck juga mengungguli Sihar Sitorus. Pada pertanyaan terbuka, Musa Rajekshah mendapat dukungan 30,2 persen. Lalu, Sihar Sitorus mendapat dukungan 24,2 persen. Untuk simulasi tertutup, Ijeck pun mengungguli Sihar.

"Simulasi tertutup Musa Rajekshah unggul dengan perolehan dukungan sebesar 38,8 persen. Sementara, Sihar Sitorus mendapat dukungan 30,1 persen. Bila disimulasikan secara berpasangan, Edy-Ijeck mendapat dukungan 43,3 persen. Mengungguli pasangan Djarot-Sihar yang mendapat dukungan 33,3 persen," tuturnya.

Megawati Utus Yasonna Laoly untuk Awasi Gerakan TSM di Pilgub Sumut

Ada tiga alasan keunggulan Edy-Ijeck sesuai survei LSI. Pertama, unggul di segmen pemilih besar. Kedua, Edy-Ijeck unggul di lebih banyak dapil ketimbang duet Djarot-Sihar. Terakhir, tingkat kesukaan terhadap pasangan Edy-Ijeck lebih tinggi.

Namun, LSI menjelaskan survei ini masih bisa berubah terhadap hasil akhir Pilkada Sumut, akhir Juni 2018. Selain masih ada waktu sekitar dua bulan, dan ada tiga faktor yang dapat memengaruhi hasil survei tersebut.

"Ada beberapa faktor, pertama swing voters yang masih tinggi, politik uang, dan partisipasi pemilih minim," kata Ade.

Dalam survei, LSI menerapkan pada tanggal 11 sampai 15 April 2018. Survei dilakukan secara tatap muka terhadap 1.000 responden. Responden dipilih dengan menggunakan metode multistage random sampling disertai margin of error survei plus minus 3,1 persen.

Ketua KPU Sumut, Agus Arifin saat memberikan keterangan di Kantor KPU Sumut, Kota Medan.(B.S.Putra/VIVA)

Imbas Bencana Alam di Sumut, KPU Catat 110 TPS Susulan dan 6 TPS Lanjutan

Imbas dari hujan hingga banjir melanda di sejumlah Kabupaten/Kota saat hari pencoblosan Pilkada Serentak tahun 2024 pada Rabu, 27 November 2024. KPU Sumatera Utara mencat

img_title
VIVA.co.id
27 November 2024