Demokrat Sebut Koalisi Jokowi Akan Rapuh karena Cawapres
- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVA – Partai Demokrat masih memendam ambisi membentuk poros ketiga dalam pemilu presiden tahun 2019. Ambisi itu diyakini Demokrat bisa terwujud karena menganggap koalisi Joko Widodo masih rapuh.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo memprediksi, kerapuhan koalisi Jokowi ada pada penentuan calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Jokowi pada 2019.
"Secara tegas saya katakan, siapa tahu Pak Jokowi mengumumkan cawapresnya dalam waktu yang sangat dekat ini, bisa jadi lima atau tujuh partai yang sangat solid, mungkin akan ada pertimbangan perubahan pilihan, dan muncul poros ketiga," ujar Roy di Jakarta pada Sabtu, 21 April 2018.
Meski demikian, Roy berpendapat, Demokrat tetap menghormati pilihan partai masing-masing. Demokrat baru akan menentukan sikap pada menit-menit akhir batas pendaftaran capres atau cawapres.
"Demokrat tetap akan terbuka sampai awal Agustus, tepatnya 4 Agustus, karena kita masih menghormati poros Pak Jokowi, poros Pak Prabowo, bahkan saya selalu mengatakan bisa dimungkinkan, meskipun kemarin dikatakan Pak Amien Rais sudah mengatakan dua poros, tapi siapa tahu," ujarnya.
Menanggapi keraguan Roy Suryo, politikus PDIP Masinton Pasaribu menilai koalisi partai politik pendukung Jokowi sangat solid. Dia menganggap analisis Roy Suryo cuma isu politik.
Mengenai bursa cawapres, anggota Komisi III DPR RI ini menyebut semua masih dikomunikasikan kepada parpol pendukung. Kepastian mengenai cawapres Jokowi akan diputuskan usai pilkada serentak tahun 2018.
"Nama-nama (cawapres) itu kan proses. Masing-masing parpol akan menjaring nama. Nanti kemudian disaring dalam pembahasan antarpartai. Tentu nama itu ada dari kader parpol dan luar parpol," katanya.