PDIP: Arah Politik Prabowo Masih Bisa Berubah
- Antara/ Widodo S Jusuf
VIVA – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, masih menanggapi dingin deklarasi calon Presiden RI, dari Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya, Prabowo Subianto.
Menurut Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Ahmad Basarah, partainya masih yakin segala sesuatu bisa berubah sebelum Komisi Pemilihan Umum (KPU) menutup pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden pada Agustus 2018.
"Memang sebelum didaftarkan di KPU, para capres dan cawapres semua masih bisa berubah. Dikatakan capres dan cawapres, ketika resmi mendaftar di 4 sampai 10 Agustus 2018 mendatang," kata Ahmad di Universitas Merdeka Malang, Selasa 17 April 2018.
Sejauh ini, baru Prabowo saja yang digadang-gadang bakal menjadi pesaing tunggal Joko Widodo di Pilpres 2019.
Namun, kata Basarah, masih dimungkinkan Prabowo mengubah arah politiknya. "Sebelum ditetapkan oleh KPU RI, segala kemungkinan politik masih dapat berubah," ucap Ahmad.
Sebelumnya, Wakil Ketua Majelis Syuro DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid mengatakan, PKS dan Partai Gerindra sama-sama sepakat, agar bisa menghadirkan Presiden baru pada 2019.
Namun, ia menegaskan, sampai sekarang secara definitif Prabowo belum bisa disebut maju sebagai capres. Meskipun, dia mengakui Prabowo memang telah menerima mandat.
"Tetapi, apakah mandat itu akan beliau pakai sendiri, atau karena perkembangan politik, kemudian beliau nanti mempunyai ijtihad yang baru, kemudian menyerahkan mandat itu pada yang lain, itu bagian yang tetap saja mungkin terjadi dalam politik. Dinamika semacam itu sangat mungkin terjadi," kata Hidayat.