PDIP Prihatin Ujaran Kebencian Marak Jelang Pemilu
- VIVA/Zahrul Darmawan
VIVA – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP, prihatin ujaran kebencian yang berpotensi memecah belah bangsa selalu marak menjelang pemilihan umum, seperti pemilihan kepala daerah dan pemilihan presiden.
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto menyampaikan, hal itu sama sekali tidak sesuai dengan budaya ketimuran yang dianut Indonesia.
"Dalam seluruh tradisi kebudayaan di seluruh pelosok nusantara, semua penuh dengan nilai-nilai kemanusiaan, kerukunan, welas asih, dan sopan santun, serta moral dan etika, termasuk kedisiplinan dalam berbicara," ujar Hasto melalui keterangan tertulis yang diterima VIVA, Sabtu 14 April 2018.
Menurut Hasto, pemilihan umum sejatinya hanya mekanisme supaya masyarakat memiliki pemimpin sesuai asas demokrasi. Pemilu diharapkan tidak dipandang sebagai cara untuk memiliki kekuasaan yang selanjutnya membuat sebagian kalangan gelap mata. Kemudian, menghalalkan segala cara untuk memenangkannya.
"Pemilu adalah peristiwa politik biasa dalam tatanan negara demokratis. Jangan sampai, Pemilu menghadirkan gagasan yang memecah-belah bangsa," ujar Hasto.
Hasto meminta, kalangan-kalangan yang menjadi peserta Pemilu untuk senantiasa mengingat indahnya bangsa dan negara Indonesia yang bersatu, meski majemuk. Hal itu diharapkan, meredam niat-niat buruk sejumlah kalangan di dunia politik, untuk melancarkan ujaran kebencian dan hal negatif lain sekadar untuk memiliki kekuasaan.