Rommy Sebut 'PKI' Konstituen PPP
- Dok. PPP
VIVA – Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan atau PPP, Mohammad Romahurmuziy mengungkapkan bahwa generasi yang berusia 40 tahun ke bawah muak dengan isu hantu-hantu Partai Komunis Indonesia.
Dia menegaskan, partai itu sudah tidak ada lagi di bumi Indonesia.
"Itu sudah tidak ada, tidak bisa bangkit. Di Istana ada rapat PKI, itu dapat ilham dari mana?" kata Rommy di Semarang, Sabtu 14 April 2018.
Di Indonesia, lanjut Romny, 'PKI' memang ada. Tetapi, bukan PKI dalam arti yang sesungguhnya.
"Partai Kemiskinan Indonesia, 28 juta jumlahnya. Itu konstituen PPP," katanya.
Untuk PKI yang sesungguhnya, Rommy menegaskan, sudah tidak ada lagi, karena mereka dilarang secara resmi melalui TAP MPRS Nomor 25 Tahun 1966.
Dia menyayangkan bahwa saat ini, umat Islam dikondisikan untuk mencaci-maki Presiden Joko Widodo. Bila ternyata nanti terpilih lagi, dia bertanya siapa yang mengingatkan mantan Wali Kota Solo itu?
"PPP menyambung aspirasi umat Islam ke Pak Jokowi," ujarnya.
Rommy bercerita, dirinya pernah mengusulkan pada Jokowi, agar meruwat Istana Negara, menghadirkan ulama untuk berzikir di sana. Kemudian tak lama, Jokowi membentuk majelis zikir diketuai KH. Maimun Zubair.
"Kalau mau mengingatkan, harus dekat dulu. Kalau jauh, kemudian mengingatkan, nanti dianggap musuh dan menjerumuskan," katanya.
Romny menambahkan, Jokowi sejauh ini peduli dengan umat Islam. Buktinya, setelah 72 tahun merdeka, baru di zaman dia memimpin, hari santri disahkan.
"Tingkat kepeduliannya tinggi," tutur Rommy yang juga anggota Komisi Keuangan DPR tersebut.