Fahri Hamzah Yakin Elite PKS Ingin Hambat Anis Matta
- VIVA/Lilis Kholisotussurur
VIVA – Politikus PKS, Fahri Hamzah mengatakan, dari sembilan nama capres dan cawapres PKS, ada upaya menghalangi Anis Matta agar tak masuk ke dalam tiga besar. Padahal menurut dia, kader PKS di akar rumput mendukung Anis Matta.
"Jangan pimpinan itu (PKS) merasa kita ngga tahu apa yang dia lakukan. Kita tahu. Yang dia lakukan kita tahu, yang dia lakukan ini sebenarnya menghambat Anis Matta. Kan itu masalahnya. Kader secara masif mendukung Anis Matta," kata Fahri di gedung DPR, Jakarta, Jumat 13 April 2018.
Ia mengklaim, akar rumput kader PKS yang bersemangat merupakan pendukung Anis Matta. Persoalannya elite-elite PKS memiliki politik lain yang terlihat takut pada Anis.
"Anis Matta ngga pernah minta jabatan, dia jadi sekjen saja, diperintahin, diperintahin, begitu ada kasus baru minta Anis Matta jadi presiden, Anis bilang saya juga punya banyak masalah, ngga bisa harus Anis, dilantik dia 1 Februari 2013 untuk menyelamatkan partai," kata Fahri.
Ia menceritakan, di bawah kepemimpinan Anis, PKS menambah 300 ribu suara, meskipun kursi berkurang. Lalu tanpa alasan Anis diganti dari jabatan pucuk pimpinan PKS.
"Saya bingung orang bagus kok, ini sekarang gitu di bawah, tapi ini dimain-mainkan di atas, ini tim di DPP mulai bikin kasak kusuk supaya Anis ngga masuk dalam 3 besar, ini kelakuannya apa? Kita bukan ngga tahu, saya ini kan secara sah diputuskan pengadilan masih jadi kader, jadi tahu saya apa yang terjadi di dalam, sebab kader-kader juga cerita," kata Fahri.
Padahal Fahri yakin jika Anis Matta dipasangkan dengan Prabowo Subianto dalam pilpres, maka diyakini akan memenangkan pilpres. "Kasih Anis yang pegang benderanya, kalau Anis yang pegang bendera Insya Allah selamat. Yang tarung kalau ngga presiden, wapres, kasih Anis yang tarung, kalau Anis yang tarung kita ngerti cara tarung. Kita ngga terjebak urusan-urusan kecil kaya gini, yang saya dipecat lah," kata Fahri di gedung DPR, Jakarta, Jumat 13 April 2018.
Ia menjelaskan, Anis tak bisa maju sendiri. Sehingga kalau mau nyapres maka harus ada wakilnya atau menjadi wakil. Persoalannya bagaimana negosiasinya dengan koalisi. "Masalahnya, negonya fight-nya ini mesti ada yamg mimpin dong, ini kan ngga jelas," kata Fahri.
Ia mengklaim Anis Matta memiliki kekuatan kader di akar rumput. Hanya saja saat ini Anis belum bergerak saja. Karena itu menurutnya, PKS tak boleh 'jual rendah'. "Deal dulu kita, ini bukan soal kita mau jadi jabatan apa. Saya deh, saya bukan soal mau jadi jabatan apa, kita mau kerja bos, pertama-tama kalau mau kerja mesti menang dulu. Kita mau menang, ini ada pandangan mau menang ngga, cuma mau jadi dikawinin?" Kata Fahri.
Dari sembilan nama capres dan cawapres PKS, ia mengaku respect terhadap Anis. Apalagi PKS bisa dikatakan memiliki tiket atau karcis. Sehingga tentunya juga memiliki hak suara.
"Jelas PKS punya tiket, punya kartu, suka tidak suka PKS punya kartu, punya karcis, karena dia punya karcis dia punya hak suara. Kalau PSI ini, biar gagah-gagah kelihatan, punya jaket merah, lu punya karcis? Nonton di pinggir saja dulu, kalau ini sudah bisa duduk di atas meja, sudah bisa pegang kartu. Kalau karcis dipegang Anis, jadi barang," kata Fahri.
Berikut 9 nama capres/cawapres PKS:
1. DR. Ahmad Heryawan, Lc. MA
2. DR. M. Hidayat Nur Wahid
3. M. Anis Matta, Lc.
4. Prof. DR. Irwan Prayitno
5. M. Sohibul Iman PhD
6. Habib DR. Salim Segaf Al Jufri
7. Ir. Tifatul Sembiring
8. Drs. Al Muzammil Yusuf MS
9. DR. Mardani Ali Sera