Luhut: Demokrasi di Indonesia Berjalan Bagus

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Luhut Panjaitan.
Sumber :
  • ANTARA Foto/Puspa Perwitasari

VIVA – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto siap mendeklarasikan diri sebagai calon presiden di pemilihan presiden 2019. Hal itu bakal dilakukan Prabowo jika diberi mandat oleh partai koalisi politik.

Gerindra Ogah Ladeni Jokowi soal 'Diajak Berantem Harus Berani'

Sebelumnya, Prabowo sempat bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan secara diam-diam di sebuah restoran di Jakarta. Isu yang beredar mengabarkan bahwa Luhut mendorong Prabowo maju sebagai calon presiden.

Merespons itu,  Luhut  membantah mendukung prabowo maju sebagai calon presiden 2019. Akan tetapi, Luhut tidak melarang Prabowo maju sebagai pesaing Joko Widodo di Pilpres 2019 mendatang.

PKS Ingin Formasi Koalisi Bareng Gerindra Terbentuk Akhir Bulan Ini

"Saya enggak pernah  bilang saya support. Kalau dia mau maju, ya disupport-lah masa dilarang," kata Luhut di kantornya, Rabu 11 April 2018.

Menurut Luhut, rencana Prabowo maju menjadi capres 2019 pertanda bahwa demokrasi di Indonesia berjalan baik.  "Ya enggak apa-apa, tadi katanya Pak Prabowo sudah mau deklarasi, ya bagus-bagus aja. Jadi, demokrasinya jalan kan?" katanya.

Bantah Semua Polemik, Gerindra Tegaskan Prabowo Capres 2019

Luhut mengatakan pihaknya berpesan agar demokrasi dijalankan dengan cara yang baik-baik. Di satu sisi, Luhut juga melihat bahwa prestasi Joko Widodo sebagai kepala negara juga sangat bagus.

"Pak Jokowi saya pikir prestasinya bagus banget. Bahwa di sana sini ada yang kurang ya pasti lah. Kalau ada yang bilang janji kampanye belum disampaikan, ya kan cerita juga dong yang sudah sukses," katanya.

Luhut juga mengakui reaksi Jokowi menangkal semua kritik yang ditujukan kepadanya baik dan lugas. Namun, ada beberapa kritik yang menurutnya tidak pantas untuk disampaikan seperti isu PKI.

"Ya kan beliau manusia juga, menjelaskan supaya clear, karena beliau juga pernah jelaskan ke saya, ya kan lama-lama manusia juga bisa jengkel, bilang PKI-PKI, dibilang enggak Islam-Islam. kan juga jengkel. Dibilang aseng asing. Asengnya yang mana sih aseng?" katanya.

Dia mengatakan, Jokowi saat ini terus fokus membangun infrastrukur, dan tidak memihak kepada pihak konglomerat.

"Saya tanya sekarang siapa konglomerat baru yg dibuat jokowi, ada? Supaya clear, Kan enggak ada. Jadi beliau fokus pada tugas pokoknya. Beliau sekarang bilang infrastruktur," katanya.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) berjabat tangan dengan Presiden PKS Sohibul Iman (kiri)

Gerindra Bantah PKS Hengkang dari Koalisi Prabowo

PKS, PAN dan Demokrat berpikir untuk kepentingan bangsa.

img_title
VIVA.co.id
7 Agustus 2018