Cak Imin: Nawacita dan Revolusi Mental Tak Berjalan Optimal

Jokowi dan Cak Imin.
Sumber :
  • VIVA/Agus Rahmat

VIVA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar, baru saja mendeklarasikan diri sebagai calon wakil presiden dari Joko Widodo. Setelah itu, dia pun mengungkap kekurangan dari implementasi program nawacita dan revolusi mental yang menjadi andalan Jokowi sehingga selama ini berjalan terseok-seok.

Temui Korban Kebakaran Kemayoran, Rustini Muhaimin: Mereka Memerlukan Kehadiran Banyak Pihak

"Kenapa nawacita, revolusi mental tidak berjalan optimal dan maksimal, karena dua hal," kata pria yang akrab disapa Cak Imin, di kawasan Tebet, Jakarta, Selasa, 10 April 2018.

Cak Imin menjelaskan yang pertama kurang dikaitkan dengan basis ideologi yang dibangun Bung Karno yakni Marhaenisme. Oleh karena itu, Marhaenisme harus diangkat kembali.

Anggota DPR RI Ida Fauziyah Salurkan Bantuan untuk Korban Kebakaran di Kemayoran

"Saya sudah ziarah ke makam Marhaen. Saya pakai jaket merah, itu dalam rangka harus diangkat kembali, semangat, ideologi dan nilai-nilai Bung Karno," kata Cak Imin.

Yang kedua, mengapa revolusi mental tidak jalan sehingga umat Islam terbelah dan seolah-olah berhadap dengan non Islam. Antara umat Islam dan nasionalis berhadapan.

Minister Highlights Role of Free Nutritious in Business Ecosystem

"Saya mengatakan karena nilai-nilai ajaran Gus Dur tentang pribumisasi agama Islam tidak berlangsung dengan baik dalam program-program revolusi mental," ujarnya.

Mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi ini berpendapat dua hal tersebut cukup untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Konsep Marhaen yang dipadukan dengan konsep Gus Dur dipercaya menjadi obat mujarab untuk menyelesaikan semua silang sengketa saat ini.

"Maka dengan semangat itu saya menawarkan kepada masyarakat Sudurisme. Soekarnoisme dan Gusdurisme akan mampu ditangkap oleh rakyat sebagai solusi dari seluruh kegalauan. Bangsa ini sedang galau. Yusril kemarin bilang umat Islam tertekan, karena Gusdurisme, primbumisasi ajaran tidak berjalan," katanya.

Atas konsep itu, Cak Imin mengklaim dia yang paling tepat mendampingi, Jokowi dalam Pemilu 2019 mendatang.

"Saya menyebutnya Pak Jokowi akan sukses memimpin 2019-2024, apabila didampingi oleh saya, menggunakan semangat Sudurisme, Soekarnoisme dan Gusdurisme," katanya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya