Yusril Prediksi Prabowo Tak Berkoalisi dengan SBY di Pilpres

Pertemuan SBY dan Prabowo Subianto di Cikeas, beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Kiki/IES

VIVA – Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra bicara kemungkinan terbentuknya poros ketiga di Pemilihan Presiden 2019. Menurut dia, faktor penentu dalam poros ketiga justru figur Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

SBY Akan Jalani Pengobatan Kanker, Dijadwalkan Tiba di AS Kamis Pagi

"Kemungkinan itu selalu ada, dan juga faktor yang menentukan adalah keputusan Pak Prabowo sendiri. Kalau Pak Prabowo tidak jadi mencalonkan, mungkin tidak ada poros ketiga," kata Yusril di kantor DPP, Pasar Minggu, Jakarta, Senin, 9 April 2018.

Menurut dia, Pilpres 2019 idealnya diikuti tiga pasangan calon. Secara rasional untuk kebaikan demokrasi harus lebih dari satu pasangan calon.

Usai Operasi, SBY Mau Isi Waktu Masa Pemulihan dengan Melukis

"Idealnya lebih dari satu pasangan. Bisa dua, maksimal tiga, melihat formasi kekuatan politik," tutur Yusril.

Terkait arah sikap politik PBB, Yusril belum bisa bicara gamblang. Namun, ia memprediksi bila Prabowo maju sebagai capres, kemungkinan Demokrat dengan pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono tak akan berkoalisi.

Jenderal Perang TNI Orang Dekat SBY Masuki Gerbang Pensiun

"Kalau sekiranya Prabowo maju maka SBY enggak akan ke pihak sana (Prabowo), mungkin pihak sebelah. Perkiraan kalau saya salah. Tapi, kalau misal tidak ada Prabowo bisa lain cerita," tuturnya.

Baca: Prabowo Enggak Pede Nyapres?

Di Pilpres 2019, baru Joko Widodo yang 'aman' dengan deklarasi dukungan lima parpol. Meski belum mendeklarasikan diri, Jokowi sudah lebih dari cukup untuk maju sebagai calon presiden.

Sementara, pesaing kuatnya Prabowo Subianto belum juga dideklarasikan oleh Gerindra dan koalisi. Prabowo dan Jokowi diprediksi akan bersaing kembali merebutkan kursi RI-1 di Pilpres 2019. (ase)

Ilustrasi pria/laki-laki.

Sulit Berkemih Hingga Ejakulasi Darah Tanda Kanker Prostat

Pada dasarnya kanker prostat di stadium awal memang sulit dideteksi lantaran minim gejala. Tapi jika sudah stadium lanjut gejala mengerikan bisa muncul

img_title
VIVA.co.id
17 November 2021