Polemik Pernyataan Tsamara, PSI Ajak Dubes Rusia Diskusi
- Repro Instagram
VIVA – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengundang Dubes Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Georgievna Vorobieva, ke kantor DPP PSI di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat.
"Kami mengundang Yang Mulia untuk berdiskusi tentang perkembangan terakhir, terutama terkait polemik menyusul pernyataan Ketua DPP PSI Tsamara Amany tentang Presiden Vladimir Putin," kata Ketua Umum PSI, Grace Natalie, dalam siaran pers yang diterima VIVA, Senin, 9 April 2018.
Menurut Grace, surat undangan sudah disampaikan ke Kedutaan Besar Rusia pada hari ini, Senin pagi, 9 April 2018, dan telah diterima staf kedutaan.
Dalam surat undangan, pertemuan dijadwalkan digelar pada Rabu 11 April 2018 mulai pukul 11.00 WIB.
"Kami sangat berharap Yang Mulia bisa memenuhi undangan kami. Semoga pembicaraan yang terjadi bisa menjernihkan persoalan," ucap Grace.
Politikus Partai Solidaritas Indonesia atau PSI, Tsamara Amany Alatas menuai sorotan di media sosial Twitter. Tsamara mendapat reaksi keras dari media Rusia, Russia Beyond the Headlines baru-baru ini.
Hal ini bermula dari video Tsamara yang diunggah ke Twitter. Dalam videonya, Tsamara menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin, bukan contoh yang baik bagi Indonesia. Dia juga menyebut, tak ada kebebasan aspirasi di Rusia.
Dia juga menjelaskan penilaiannya tentang kualitas Putin yang diktator, otoriter, dan membiarkan korupsi terorganisasi, sudah banyak dikemukakan media dan lembaga riset ternama di negara-negara demokratis dunia.
"Saya hanya merujuk pada analisis-analisis tersebut. Misalnya, survei The Economist tahun 2017 masih menempatkan Rusia sebagai negara dengan rezim otoritarian," kata Tsamara.
Baca: Sindir Fadli Zon soal Putin, Tsamara PSI Disebut Dangkal
Pernyataan Tsamara itu merupakan reaksi atas cuitan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon yang mengidolakan Presiden Vladimir Putin. Baca selengkapnya, Fadli Zon: RI Butuh Pemimpin Mirip Putin, Tak Planga-plongo