Presiden PKS Sebut Inisiator Gerakan #2019GantiPresiden

Presiden PKS Sohibul Iman.
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Sohibul Iman menilai gerakan #2019GantiPresiden yang sempat ramai di media sosial adalah aksi spontan dari masyarakat. Namun, ia mengakui, insiator gerakan tersebut adalah Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera.

Sekjen PKS Setuju Usulan Presiden Prabowo:  Evaluasi Menyeluruh Sistem Pilkada Serentak

"Itu adalah gerakan spontan dari masyarakat. Bahwa, memang yang pertama mencetuskan adalah saudara Mardani Ali Sera itu iya," kata Sohibul di Mapolda Metro Jaya, Senin 9 April 2018.

Sohibul menambahkan, meskipun Mardani Ali Sera yang mencetuskan, gerakan tersebut diklaim karena masyarakat yang menginginkan perubahan. Namun, disinggung masyarakat yang mana, dia menyebut hal tersebut mesti harus disurvei.

Di Pilkada 2024 PKS Kalah di Basis Massanya Seperti Depok, Penyebabnya Karena Ini?

"Sekarang, sudah jadi gerakan seluruh masyarakat yang ingin perubahan. Untuk masyarakat mana, saya tidak tahu, harus disurvei," ujarnya.

Sebelumnya, koalisi oposisi pemerintah, khususnya Partai Gerindra dan PKS, kompak membuat gerakan #2019GantiPresiden yang disalurkan melalui gelang maupun kaus. Gerakan ini ditujukan untuk menolak Joko Widodo kembali memimpin sebagai presiden untuk periode kali kedua.

Plh Presiden PKS Aher: PKS Akan Jadi Bagian Pemerintahan Prabowo, Bagian Dari Koalisi

Presiden Jokowi pun ikut angkat bicara menyikapi gerakan tersebut. Dia mengatakan, gerakan yang diinisiasi partai oposisi itu semakin tak masuk akal.

"Masa kaus bisa ganti presiden. Yang bisa ganti presiden itu rakyat. Kalau rakyat itu berkehendak, bisa. Kalau rakyat tidak mau ,ya tidak bisa. Juga kehendak dari Allah," ujar Jokowi di Konvensi Nasional Galang Kemajuan (GK) di Bogor, Jawa Barat.

Ketua Fraksi PKS di DPR, Jazuli Juwaini

PKS ke Kantor PBB di New York, Diplomasi Nasib Anak-Anak di Palestina

Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPR, mengambil langkah konkret dengan mendatangi Markas Besar Persatuan Bangsa-Bangsa atau PBB di New York, terkait nasib anak Palestina.

img_title
VIVA.co.id
16 Desember 2024