Kampanye Asyik, Sandiaga Uno Bawa 'KPK' ke Jabar
- VIVA/Zahrul Darmawan
VIVA – Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno rela blusukan ke salah satu pasar tradisional di Depok, Jawa Barat, demi mendongkrak popularitas pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik).
Kehadiran perdana Sandi ini pun diwarnai sederet keluhan pedagang dan warga.
Menurut Sandi, warga mengeluhkan harga-harga yang semakin meningkat dan beban masyarakat semakin berat. Sedangkan pedagang merasakan sepi peminat, karena harganya naik.
"Jadi ini masukan buat kami untuk membentuk suatu kebijakan yang lebih bisa mengamankan pasokan dan juga menstabilkan harga dengan rantai distribusi yang sederhana, terbuka, dan berkeadilan," katanya pada wartawan saat di temui di Pasar Agung, Sukmajaya Depok, Minggu 8 April 2018.
Sandi menjelaskan, karena itulah pihaknya pun sengaja memilih pasar sebagai salah satu titik vital yang harus didatangi. Baginya, pasar terdapat interaksi jujur tanpa rekayasa.
"Kalau dilihat kebijakan pemerintah harusnya bisa menstabilkan harga, mengamankan pasokan, dan juga beban kepada masyarakat yang selama ini berat bisa terbantukan, khususnya mau masuk bulan Ramadan," katanya
Sandi tak menampik, permasalahan harga yang tidak stabil juga berdampak di Jakarta. Namun hal itu masih bisa teratasi, diantaranya dengan bantuan dari Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan pangan murah.
"Mungkin ini bisa sedikit membantu warga, tapi kita lihat bahwa warga Depok tadi di sini ternyata juga banyak yang tinggal dan ber-KTP DKI. Jadi ini yang menjadi tantangan kita bagaimana sinergi ke depan lebih baik juga antara Jawa Barat dan DKI," ujarnya.
Atas dasar itu, politikus Gerindra ini menilai, pasangan cagub cawagub nomor urut tiga, Asyik, akan berpihak pada ekonomi kerakyatan. Hal inilah yang diyakini Sandi mampu mendongkrak jumlah suara pasangan tersebut.
"Pak Sudrajat dan Pak Syaikhu ini berpihak kepada ekonomi akar rumput, ekonomi kelas menengah ke bawah, ini yang menjadi prioritas dari pada kami tiga bulan ke depan sudah mendekati ke tanggal 27 Juni," katanya
"Sekarang ini ibaratnya mobil, kita sudah masuk ke gigi 3 dan kebijakan ini harus tereksekusi dengan baik dan terkomunikasi dengan baik, tersosialisasi dengan baik, dan Pak Prabowo menyampaikan juga bahwa kita harus all out untuk mendukung keduanya," timpalnya lagi.
‘KPK’ Ala Sandi
Ia mengaku telah menyiapkan sederet program yang akan disinergikan dengan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) jika terpilih nanti.
Â
"Salah satu program yang nantinya akan kami sinergikan adalah KPK (Kartu Pasti Kerja) ini bersinergi dengan program kami yakni Ok Oce. Pak Syaikhu sudah menyiapkan itu," katanya.
Program 'KPK', lanjut Sandi dinilai cukup penting bagi pasangan Asyik mengingat pengangguran di Jawa Barat adalah persoalan yang cukup penting. Karenanya, perlu ada perhatian khusus terhadap masalah tersebut.
"Tadi dari hasil bertemu dengan warga, banyak juga yang mengeluhkan lapangan kerja. Dan sesuai dengan arahan Pak Prabowo, kebijakan kita harus pro rakyat, membela rakyat kecil," ujarnya.
Tak jauh berbeda dengan Sandi, Ahmad Saikhu menambahkan, saat ini terdapat 1,8 juta jiwa warga Jawa Barat yang menganggur, tentunya pihaknya punya target khusus untuk mengentaskan persoalan tersebut.
"KPK ini ditujukan kepada pencari kerja, Insya Allah setelah mendapat kartu ini mereka akan diprioritaskan mendapat pekerjaan. Program ini ditujukan bagi mereka yang terkategori menengah ke bawah," katanya.