Demokrat Masih Pikir-pikir Gelar Konvensi Capres Lagi
- VIVA/Eka Permadi
VIVA – Jelang pemilu tahun 2014 lalu, Partai Demokrat sempat membuat terobosan yang dianggap baik, yakni melakukan konvensi untuk mencari calon presiden. Sebab, pada pemilu presiden 2014, Demokrat tidak bisa lagi mengajukan Susilo Bambang Yudhoyono yang telah dua periode berturut-turut (2004-2009 dan 2009-2014).
Tercatat, selain Demokrat, Partai Golkar juga sempat melakukan konvensi. Yakni jelang pemilu 2004. Tetapi itu dilakukan di internal. Sementara Demokrat lima tahun berselang, membuka bagi semua kalangan baik dari kader partai ataupun di luar itu.
Baca juga: Saat SBY Ditantang Gelar Konvensi untuk Pilpres 2019
Beberapa nama saat itu yang ikut, seperti Dahlan Iskan, Dino Patti Djalal, Anies Baswedan, Gita Wirjawan, Hayono Isman, Irman Gusman, Marzuki Alie, Pramono Edhie Wibowo dan beberapa nama lainnya. Konvensi dimenangkan Dahlan Iskan. Namun, ia tidak diusung oleh partai tersebut.
Untuk menentukan calon presiden pada Pilpres 2019 nanti, wacana dilakukannya konvensi kembali mencuat. Wakil Sekjen Partai Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin, mengaku konvensi capres adalah langkah yang diambil oleh Majelis Tinggi Partai Demokrat. Namun, ini masih belum dipastikan.
"Saya belum tahu. Nanti Majelis Tinggi yang akan memutuskan. Saat ini sedang dilihat, dikaji dan dianalisa siapapun kader-kader terbaik yang kami miliki," kata Didi, kepada VIVA, Jumat 30 Maret 2018.
Peluang AHY
Untuk Pilpres 2019 ini, banyak yang menyebut Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono sudah pasti mengusung anaknya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Saat ini, AHY ditunjuk sebagai Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Demokrat.
Didi mengatakan, AHY tetap menjadi salah satu kader terbaik yang bisa saja nanti diusung. Tetapi ia tidak menampik, ada kader-kader partai lain yang memiliki prestasi yang gemilang.
"AHY salah satu kader terbaik kami. Kami juga punya kader terbaik yang lain. Antara lain M. Zainul Majdi (Tuan Guru Bajang, gubernur NTB dua periode), Pakde Karwo (Soekarwo, gubernur Jatim dua periode), dan lain-lain. Yang akan memutuskan kelak tentu Majelis Tinggi Partai Demokrat," jelas Didi.
Didi sendiri belum bisa memberi kepastian, apakah nanti Majelis Tinggi Demokrat yang dipimpin oleh SBY itu akan memilih jalur konvensi lagi untuk menentukan calon presiden, atau gelar penunjukan langsung.
"Kita tunggu saja mungkin tidaknya keputusan Majelis Tinggi kelak," katanya. (ren)