Demi Cawapres, Golkar Mulai Genit Rayu Jokowi
- Kantor Staf Presiden
VIVA – Partai Golkar mengakui pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto di Kebun Raya Bogor pada Sabtu 24 Maret 2018, merupakan salah satu upaya lobi untuk menjadi calon wakil presiden.
Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI, Melchias Marcus Mekeng mengatakan pertemuan itu berlangsung terbuka dan jelas membicarakan tentang wakil presiden, ekonomi hingga politik.
"Ya bisa (merupakan lobi politik), kan dia sudah sampaikan terbuka bahwa mereka juga (bicara) tentang wapres, mereka bicara tentang ekonomi, bicara tentang politik," kata Mekeng di kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Barat, Selasa 27 Maret 2018.
Meski demikian, Mekeng tak khawatir akan ada koalisi partai pendukung Jokowi akan berbalik arah. Sejauh ini, peta koalisi partai pendukung Jokowi maupun yang di luar Jokowi sudah terlihat.
"Tapi, biasa lah untuk mengambil posisi wapres ini kan, masing-masing partai kan, berusaha untuk mendudukkan dia punya kader untuk menjadi cawapresnya. Ya genit-genit sedikit itu biasa dalam politik," katanya.
Mekeng mengaku yakin Jokowi akan mencari tandem yang bisa bekerja sama untuk menuntaskan janji-janji politiknya yang belum selesai. Salah satunya adalah perbaikan kondisi ekonomi.
"Dia harus bisa menaikkan pertumbuhan ekonomi yang sekarang masih 5,07 maunya kan 7 persen. Itu perlu pendamping yang punya visi ekonomi yang kuat, jaringan partainya juga kuat. Supaya bisa diback up di parlemen," katanya.
Dia pun tak menampik, sosok yang paham ekonomi itu adalah Ketua Umum Partai Golkar itu sendiri yang saat ini menjabat sebagai Menteri Perindustrian di Kabinet Kerja Jokowi-JK.
"Bagi partai Golkar ya (Airlangga Sosok yang paham ekonomi), tapi bagi Pak Jokowi kan itu haknya dia menentukan," ucapnya. (one)
Baca: Respons Golkar Jika Kader Tak Jadi Pendamping Jokowi