Mereka yang Masuk Antrean Cawapres Jokowi

Presiden Joko Widodo saat kunjungi pondok pesantren.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fajar GM

VIVA – Joko Widodo sebagai calon presiden petahana diproyeksikan akan maju kembali bersaing di Pemilihan Presiden 2019. Nama figur pendamping sebagai bakal calon wakil presiden masih dibahas Jokowi bersama partai politik koalisi.

Sejauh ini, sudah bermunculan nama yang digadang-gadang layak mendampingi Jokowi. Mengacu hasil beberapa survei dan dinamika politik, tokoh militer hingga elite parpol dimunculkan untuk disandingkan dengan Jokowi.

Dari tokoh militer ada mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Figur tokoh parpol ada Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PPP Romarhurmuziy, Ketua Komando Satuan Tugas Bersama Pemenangan Pemilu Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Selain itu, ada nama lain yang ikut disebut, seperti Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, serta kader PDIP yang juga Menteri Koordinasi Pembangunan bidang Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.

Sekretaris Jenderal Nasdem Johnny G. Plate mengatakan, nama pendamping Jokowi terus dibicarakan dengan parpol pendukung. Faktor figur yang bisa melengkapi elektabilitas Jokowi menjadi salah satu harapannya.

Baca: 20 Nama Antre Jadi Cawapres Jokowi

Pentingnya faktor ini, karena pendaftaran pasangan calon presiden tinggal lima bulan lagi. Johnny tak menampik ada daftar 'antrean' nama-nama cawapres. Ada figur parpol yang termasuk di dalamnya.

"Pendaftaran itu kan Agustus 2018. Ini artinya apa, di sisa waktu ini, koalisi parpol dan Pak Jokowi terus merumuskan untuk yang terbaik. Biar sehati capres dan cawapres," kata Johnny, saat dihubungi VIVA, Sabtu, 17 Maret 2018.

Baca: Jokowi Dikritik Bablas soal Tim Penjaringan Cawapres

Dirangkum VIVA, berikut nama-nama yang disebut dalam survei dan dinamika politik untuk menjadi cawapres Jokowi.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

- Jenderal Gatot Nurmantyo

Menjelang pensiun dari TNI, nama Gatot Nurmantyo terus dihembuskan dengan Pilpres 2019. Sejak pertengahan tahun lalu, nama mantan Panglima TNI ini sudah dimunculkan. Berbagai survei dan dorongan elite parpol menyebut kans Gatot untuk menjadi cawapres cukup terbuka.

Bahkan, ada yang menilai Gatot juga punya kans jadi bakal capres 2019. Dikonfirmasi terkait ini oleh awak media, mantan Kepala Staf TNI AD itu masih menjawab diplomatis. Menarik dinanti dinamika politik Gatot, bila sudah benar resmi pensiun pada akhir Maret ini.

Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar

- Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin

Cak Imin terus disebut-sebut pantas menjadi kandidat cawapres untuk Jokowi. Kader PKB terus mendorong mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi ini layak menempati kursi RI-2 di Pilpres 2019. Survei juga mengatakan Cak Imin masuk dalam bursa cawapres Jokowi.

Dibandingkan dengan figur lain, Cak Imin sudah mulai berani bicara blak-blakan. Ia cukup percaya diri. Keponakan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu mengklaim dukungannya terhadapnya untuk maju setidaknya sebagai cawapres makin menguat.

"Dukungan Jokowi-Cak Imin sebagai capres-cawapres 2019 semakin menguat dan merata," kata Cak Imin di Yogyakarta, Rabu 28 Februari 2018.

Ketua Umum DPP PPP Muhammad Romahurmuziy

- Ketua Umum PPP Romahurmuziy

Selain Cak Imin, nama Romahurmuziy, alias Romi di tahun politik ikut disebut siap memperebutkan kursi cawapres. Ketua Umum PPP ini didorong kader PPP dan beberapa tokoh Nahdliyin maju ke Pilpres 2019.

Di bawah kepemimpinan Romi, PPP sudah mendeklarasikan dukungan terhadap Jokowi sebagai capres 2019. Terkait namanya yang masuk bursa cawapres Jokowi, Romi menjawab santai. Ia tak ingin bahas kelayakannya. Namun, yang terpenting, figur cawapres harus bisa melengkapi Jokowi.

"Soal cawapres, terpenting harus menganalisis kebutuhan Pak Jokowi dulu. Cawapres Pak Jokowi itu harus sehati dan bisa melengkapi, ujar Romi saat dikonfirmasi VIVA, Jumat 16 Maret 2018.

Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma), Agus Harimurti Yudhoyono.

- Agus Harimurti Yudhoyono

Gagal di Pilkada DKI 2017, nama AHY masih eksis di kancah politik. Putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono itu didorong kuat oleh kader Demokrat sebagai anak muda yang pantas menjadi pemimpin masa depan.

Hasil survei juga memunculkan elektabilitas AHY layak masuk bursa cawapres. Pergerakan AHY saat ini juga gencar safari politik menemui tokoh pimpinan parpol, seperti Airlangga dan Wiranto. AHY juga langsung mengundang Jokowi untuk hadir membuka acara Rapimnas Partai Demokrat di Sentul, akhir pekan lalu.

Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan.

Ajukan Saksi Tambahan, Putusan Gugatan Mulan Jameela Cs Ditunda

- Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan

Dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada Agustus 2017, Partai Amanat Nasional merekomendasikan Zulkifli Hasan sebagai calon presiden 2019. Masuk tahun politik, dinamikanya Zulkifli Hasan didorong layak bersanding dengan Jokowi.

Jusuf Kalla Nilai Pertemuan Jokowi-Prabowo Damaikan Politik Bangsa

Zulkifli juga sempat bicara kriteria cawapres Jokowi. Menurut dia, sosok capres dan cawapres ini harus ada chemistry sehingga kompak dalam bekerjasama. Terkait namanya masuk daftar cawapres Jokowi, ia belum bisa bicara panjang lebar.

"Kriteria cawapres itu harus lengkapin capres. Biar Pak Jokowi nanti, karena beliau berhak memilih juga," tutur Zulkifli saat dikonfirmasi VIVA, Jumat 16 Maret 2018.

#03PersatuanIndonesia Sinyal Baik Pertemuan Jokowi-Prabowo

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto

- Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto

Menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar. membuat nama Airlangga Hartarto moncer. Menteri Perindustrian ini ikut dimunculkan masuk bursa cawapres Jokowi dari latar belakang pimpinan parpol.

Selain kader Partai Golkar, ada hasil survei yang menyatakan Airlangga layak disandingkan dengan Jokowi. Hasil survei menyebut sejak jabat Ketum Golkar, popularitasnya naik. Selain itu, rekam jejaknya juga dinilai bersih dan tak punya persoalan hukum.

Baca: Tak Mau Kalah, 15 Nama Antre Jadi Cawapres Prabowo

(asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya