PDIP Hindari Spekulasi AHY Jadi Cawapres Jokowi

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai PDIP, Hendrawan Supratikno (kiri).
Sumber :
  • Antara/ Septianda Perdana

VIVA – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP tak memungkiri kedekatannya dengan Partai Demokrat akhir-akhir ini. Ditandai, antara lain pertemuan Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY dengan Presiden Joko Widodo.

AHY Ungkap Ternyata Wali Kota Surabaya Teman Sekelasnya Kuliah Doktor

PDIP menyebut kedekatan itu tidak terjadi dengan tiba-tiba melainkan ada satu rangkaian peristiwa yang melatarbelakangi, di antaranya momen pilkada serentak tahun 2018. Jalinan koalisi antarpartai politik di tingkat daerah ternyata menghubungkan pimpinan pusat masing-masing partai.

Begitu juga dengan PDIP dan Partai Demokrat, yang didekatkan oleh jalinan komunikasi untuk penentuan koalisi dalam pilkada. Misal, Demokrat yang mendukung Ganjar Pranowo, kader PDIP, sebagai calon gubernur Jawa Tengah. Contoh lain di Pilkada Kalimantan Barat: Karolin Margret Natasa, kader PDIP, dipasangkan dengan kader Demokrat Suryadman Gidot sebagai pasangan calon gubenur dan wakil gubernur.

Pakai Sarung dan Peci, AHY Sowan ke Rais Aam PBNU

“Koalisi seperti itu ternyata memiliki efek induksi secara vertikal, ke tingkat nasional, jarak antarpolitikus semakin dekat," kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP, Hendrawan Supratikno, kepada VIVA pada Minggu, 11 Maret 2018.

Namun Hendrawan menolak menjawab lebih terperinci tentang kans PDIP berkoalisi dengan Demokrat dalam pemilu presiden tahun 2019. Tak dijawab dengan lugas pula soal kemungkinan Joko Widodo dipasangkan dengan AHY, putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono sekaligus Komandan Komando Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat.

Emil Dardak Bicara 'Kuda Hitam' AHY dan Nasib Demokrat pada 2024

"Jadi intinya jangan kita masuk ke wilayah spekulasi dan ilusi, karena kita butuh proses yang memakan waktu," ujar Wakil Ketua Fraksi PDIP di DPR itu.

Dia hanya menganggap wajar jika Partai Demokrat berupaya mengorbitkan atau mengenalkan profil AHY ke masyarakat yang lebih luas. Juga manuver Demokrat yang mulai menggadang-gadang AHY sebagai calon presiden.

“Semua partai politik itu pertama harus menawarkan tinggi, paket yang tinggi, kalau tidak itu bukan partai politik. Semua partai politik itu, tempat di mana calon-calon pemimpin digembleng gitu. Karena itu wajar setiap parpol punya tokoh yang bisa ditawarkan," katanya.

Isyarat SBY

Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, memberikan isyarat berkoalisi dengan Joko Widodo dalam pemilu tahun 2019. SBY pun membanggakan pengalamannya yang berhasil menjabat dua periode sebagai presiden. 

"Jika Allah menakdirkan, sangat bisa Partai Demokrat berjuang bersama Bapak (Presiden Joko Widodo),” kata SBY dalam pidatonya saat membuka Rapimnas Partai Demokrat di Sentul, Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu, 10 Maret 2018.

“Tentu,” kata Presiden kelima RI itu, “Bapak (Joko Widodo) sangat memahami sebagaimana pengalaman saya pada Pilpres 2004 dan 2009 dahulu, perjuangan bersama apa pun namanya akan berhasil dan menang jika kerangka kebersamaannya tepat.”

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya