Sindir Jokowi, Fadli: Gelar Bapak Pembangunan Milik Soeharto
- VIVA.co.id/Reza Fajri
VIVA – Wakil Ketua DPR Fadli Zon masih menyoroti peristiwa ambruknya bagian konstruksi Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu (Becakayu) yang terjadi pada Selasa, 20 Februari 2018. Ia mengkritisi sebaiknya pemerintah bila membangun proyek dibuat target realistis.
"Jadi, mestinya pemerintah bekerja dengan ukuran realistis. Jangan mimpi membangun candi. Cukup letakkan saja batu-batu pada tempatnya dengan benar," kata Fadli dalam pesan singkatnya, Rabu, 21 Februari 2018.
Fadli juga mempertanyakan keselamatan infrastruktur jika keselamatan pekerja kontraktornya saja tak bisa menerapkan ‘zero accident’. Menurutnya, kejadian seperti ini sudah berulang kali terjadi.
"Maka bagaimana kita bisa percaya jika infrastruktur yang sedang dibangun itu nantinya benar-benar aman saat telah digunakan?" lanjut Fadli.
Fadli menilai, proyek infrastruktur yang ada sebaiknya diselesaikan sewajarnya sesuai tuntutan teknisnya. Dia meminta proyek infrastruktur tidak main kebut untuk pencitraan.
"Selain audit keselamatan, hal berikutnya yang perlu kita perhatikan adalah proyek pembangunan infrastruktur ini tak boleh terlalu banyak dibebani kepentingan pencitraan," ujar politikus Gerindra tersebut.
Dia mengaku memahami pemerintah butuh etalase politik untuk menghadapi tahun politik 2019. Namun dia juga meminta Presiden Joko Widodo dan yang lainnya bisa berpikir realistis.
"Gelar ‘Bapak Pembangunan’ itu sudah menjadi milik Pak Harto, tak mungkin direbut orang lain, kecuali jika ingin berkuasa enam periode," kata Fadli.
Kemudian, ia setuju dengan langkah pemerintah yang menyetop seluruh proyek infrastruktur jalan tol layang atau elevated. Upaya ini menurutnya penting agar jangan sampai ada kecelakaan serupa terjadi.
"Sampai semuanya selesai diaudit dan dievaluasi, proyek infrastruktur yang bisa berisiko fatal sebaiknya dihentikan terlebih dahulu proses pengerjaannya," ujar Fadli.