Terungkap, Alasan Gus Dur Pilih Rizal Ramli Jadi Menteri
- ANTARA/Bhakti Pundhowo
VIVA – Figur mendiang Abdurrahman Wahid alias Gus Dur kerap menunjukkan tindakan dan pernyataan yang butuh penafsiran. Presiden RI ke-4 itu dinilai bisa menyembunyikan alasan di balik sikapnya.
Tak jarang jawaban lucu biasanya dilontarkan Gus Dur bila ditanya karena sikapnya yang jadi polemik. Hal ini berlaku saat Gus Dur ditanya soal pemilihan Rizal Ramli sebagai menteri.
Di era Gus Dur, Rizal Ramli dipilih menjadi Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Keuangan dan Industri pada Agustus 2000 hingga Juni 2001. Setelah itu, Rizal menjadi Menteri Keuangan pada Juni-Agustus 2001.
Mirip-mirip dengan Gus Dur, Rizal Ramli juga dikenal ceplas-ceplos. Gaya bicaranya kritis. Saat itu, pilihan ke Rizal juga menjadi pertanyaan dari sebagian orang dekat Gus Dur.
Salah satunya dari orang dekat Gus Dur, Masnuh Masrur Arifin. Loyalis Gus Dur ini bercerita dirinya sempat heran dengan penunjukan Rizal Ramli.
"Pak Rizal Ramli, kan, kasar nopo'oh, Gus, kok diangkat jadi menteri (Rizal Ramli, kan, kasar kenapa diangkat jadi menteri, Gus)?" kata Masnuh menceritakan momen bersama Gus Dur ketika ditemui VIVA di rumahnya di Waru, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, pada Selasa, 20 Februari 2018.
Lantas, ia kembali menceritakan jawaban santai Gus Dur. Dengan ciri khasnya, Gus Dur bicara santai.
"Nek ngecor iku kudu onok sing kasar ben kuat. Saiki sampean ngecor masjid nek gak onok kerikile mosok kuat (Mengecor itu harus ada yang kasar biar kuat. Bangun masjid kalau enggak pakai kerikil masa kuat)," lanjut Masnuh menirukan Gus Dur.
Foto: Orang dekat Gus Dur, Masnuh Masrur Arifin. VIVA.co.id/Nur Faishal
Kata Masnuh, Menteri yang ceplas-ceplos di Kabinet Persatuan Nasional era Gus Dur, banyak. Tetapi yang berkarakter halus dan low profile juga tidak sedikit. Gus Dur memadukan itu agar pemerintahannya kuat.
"Kalau (menteri) yang halus salah satunya Bu Khofifah. Srikandi. Bu Khofifah ibaratnya semennya, kan semen halus," tuturnya.
Hingga sekarang, Rizal Ramli dianggap sebagai loyalis Gus Dur. Dua menteri lain di era cucu pendiri Nahdlatul Ulama itu yang loyal dan dianggap sebagai kader ideologi adalah Khofifah Indar Parawansa dan Mahfud MD. Kala Haul Gus Dur, tiga tokoh itu selalu hadir bersamaan memberikan testimoni.