Inikah Isyarat PKS Dukung Jokowi di Pilpres 2019?
- VIVA/Daru Waskita
VIVA – Partai Keadilan Sosial atau PKS dan Gerindra sejak Pilpres hingga saat ini konsisten berada di luar pemerintahan. Sementara sejumlah partai yang sebelumnya bergabung dengan koalisi merah putih sudah merapat ke pemerintah termasuk Partai Amanat Nasional atau PAN yang bergabung dengan pemerintah.
Lalu dalam sisa pemerintahan Jokowi-JK yang tinggal 1,5 tahun, apakah PKS akan mengikuti jejak PAN?
Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini di sela-sela acara Rapat Pleno Istimewa yang dihadiri seluruh calon legislator PKS di Yogyakarta mengatakan, bergabung dengan pemerintah pada ujungnya untuk mendapatkan jabatan menteri namun dengan sisa waktu yang ada tidak mungkin jatah menteri didapatkan.
"Sampai saat ini baik DPP PKS dan Fraksi tidak ada pemikiran untuk bergabung dengan pemerintahan. Kita konsisten sampai akhir pemerintahan berada di luar pemerintahan," katanya, Kamis 15 Februari 2018.
Politisi yang mewakili Dapil Banten III ini menyatakan meski berada di luar pemerintahan namun hal tersebut tidak selamanya PKS akan beroposisi. Apalagi Pilpres 2019 sudah beda termin dengan saat ini, sehingga bisa saja PKS memberikan dukungan kepada capres Jokowi.
"Memang kita ini punya kesepakatan dengan Gerindra untuk mengusung calon kepala daerah dan wakil kepala daerah di lima daerah, namun itu berbeda dengan Pilpres 2019," ucapnya.
PKS sendiri dalam mengusung Capres-Cawapres bukan hanya untuk bergaya semata namun pasangan calon harus menang dalam Pilpres. "Mosok kita mau dukung Capres-Cawapres yang kalah," ungkapnya.
Jazuli mengatakan setelah mengumumkan capres dari internal partai maka PKS segera mengumumkan capres dari eksternal partai dan penjaringan nama capres dari eksternal dilakukan oleh kader, bukan oleh pengurus partai.
"Apakah nama Prabowo atau Jokowi masuk capres PKS, nanti Presiden PKS yang bicara," ujarnya.
Lebih jauh Jazuli juga mengatakan meski berada di luar pemerintahan, namun PKS tidak asal beda dengan pemerintahan. Program pemerintah yang pro rakyat pasti didukung namun yang tidak pro rakyat pasti dikritisi.
"PKS itu tidak asal beda. Nah yang sering omong asal beda dengan pemerintah itu ecek-ecek," ujarnya.