PDIP Ingin Imbangi Kepemimpinan Fadli Zon dan Fahri Hamzah
- VIVA.co.id/Eka Permadi
VIVA – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ingin mengimbangi kepemimpinan Fadli Zon dan Fahri Hamzah, dengan diperolehnya jatah satu kursi untuk partai politik itu sebagai pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat RI.
Anggota fraksi PDIP DPR RI, Eva Kusuma Sundari menyampaikan bahwa kepemimpinan di DPR selama ini dengan keberadaan Fadli dan Fahri, dirasa terlalu oposan kepada pemerintah.
"Mudah-mudahan, suasana pimpinan yang selama ini, maaf ya, sangat oposan, sehingga banyak bersifat individual sentris, ini mulai bekerja untuk kepentingan kelembagaan kalau sudah balance di dalam pimpinan (dengan masuknya kader PDIP)," ujar Eva di Kantor Wakil Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 8 Februari 2018.
Eva berpandangan, kritik keras yang kerap dilayangkan Fadli mau pun Fahri kepada pemerintah adalah hal yang sah. Hanya saja, menurutnya, hal tersebut akan menjadi lebih berimbang dengan keberadaan partai politik pendukung pemerintah di kursi pimpinan DPR.
"Silakan kritik keras, tapi tetap ada pimpinan yang menjalankan agenda-agenda konkret (yang mendukung pemerintah). Kalau kemarin kan kurang orang," ujar Eva.
Eva sendiri mengapresiasi kepemimpinan Ketua DPR RI dari fraksi Partai Golongan Karya (Golkar), Bambang Soesatyo, yang memungkinkan hal ini. Ia berharap, keputusan yang dicapai dalam rapat pleno dini hari tadi bisa segera disahkan tanpa masalah dalam rapat paripurna yang dijadwalkan berlangsung Senin depan, 12 Februari 2018.
"Mas Bambang, laksanakan komitmen para pimpinan di Golkar," ujar Eva.
Sebelumnya, Badan Legislasi DPR menyatakan, akan membawa keputusan revisi UU MD3 ke paripurna pascakesepakatan penambahan kursi untuk pimpinan DPR dan MPR. Di forum paripurna tinggal menunggu pengesahan sebelum para pimpinan DPR dan MPR dilantik.
Dalam rapat Baleg, dari 10 fraksi, terdapat dua fraksi yang menolak keputusan mayoritas. Kedua fraksi, yaitu Persatuan Pembangunan (PPP) dan Nasdem.
Baleg menyepakati penambahan satu kursi pimpinan DPR dan tiga kursi untuk Pimpinan MPR. Satu kursi DPR dan MPR diberikan kepada partai pemenang Pemilu 2014, yakni PDI Perjuangan. Sementara itu, dua kursi pimpinan MPR lainnya, yaitu untuk jatah Partai Gerindra dan PKB.
Dengan penambahan kursi ini, maka pimpinan DPR bertambah menjadi enam. Adapun MPR memiliki delapan orang pimpinan.