Bupati Jombang Dicokok KPK, Golkar Jatim Tetap Solid
VIVA – Keluarga besar Partai Golkar prihatin dengan diamankannya Bupati Jombang, Nyono Suharli dalam kasus dugaan suap. Kendati begitu, DPD Partai Golkar Jatim secara organisasi tetap jalan, kendati Nyono selaku ketua terbelit kasus hukum. Pelaksana tugas Ketua Golkar Jatim disiapkan.
"Tetapi, kita bertekad tidak akan berhenti menghadapi kontestasi politik," kata Ketua Bidang Kepartaian DPP Partai Golkar, Ibnu Munzir, seusai rapat internal di kantor Golkar Jatim, Jalan A Yani Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu 4 Februari 2018.
Dia menjelaskan, pada rapat internal dibahas soal kondisi terkini internal Partai Golkar Jatim, termasuk dalam menghadapi Pemilihan Kepala Daerah serentak nanti. Agar roda organisasi partai tetap berjalan, Partai Beringin memutuskan, sementara ini Partai Golkar Jatim dikomandoi oleh ketua harian dan sekretaris, sampai Plt Ketua diputuskan.
Beberapa nama kader Partai Golkar yang akan dijaring untuk posisi Plt sudah beredar. Munzir menyebut, di antaranya Gatot Sudjito dan Taufik Hidayat. "Usulan-usulan nama itu malam ini akan dibawa ke Jakarta (DPP) dan disampaikan ke ketum (Ketua Umum Gokar Airlangga Hartanto). Mudah-mudahan besok diputuskan Pltnya," terangnya.
Terkait kasus Nyono, Munzir mengatakan bahwa Partai Golkar memegang azaz praduga tak bersalah. Karena itu, bantuan hukum akan diberikan. Kendati begitu, sanksi juga akan diterapkan ketika Nyono sudah berstatus tersangka. "(Sanksinya) ya Plt itu," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, KPK kembali melakukan operasi tangkap tangan, Sabtu 3 Februari 2018. Dalam OTT kali ini, Satgas KPK menangkap Bupati Jombang, Nyono Suharli Wihandoko dan seorang ajudannya. Diduga, Nyono terlibat suap.
"Ya, benar ada kegiatan tim di lapangan sore dan malam ini. Kami amankan unsur kepala daerah di Jawa Timur, (karena) ada dugaan penerimaan sejumlah uang," kata Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, saat dikonfirmasi, Sabtu malam.
Hakim Itong Isnaeni Pernah Bebaskan Koruptor APBD Rp119 Miliar
Saat itu, Itong menjadi hakim di PN Tanjungkarang, Lampung. Ia merupakan hakim anggota yang mengadili kasus korupsi yang menjerat Bupati Lampung Timur bernama Satono
