Mahfud MD: Alhamdulillah, Pak Zul Memantik Soal LGBT
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA – Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mengaku bersyukur Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan mengeluarkan pernyataan kontroversial soal lima fraksi di DPR mendukung lesbian, gay, biseksual, dan transgenser atau LGBT. Gara-gara heboh Zulkifli, semua serempak menolak perilaku seksual LGBT.
"Alhamdulillah, selama tiga hari ini ramai (soal LGBT) setelah Pak Zul memantik dari Surabaya, semuanya DPR (bilang) enggak-enggak, kami semua anti-LGBT," kata Mahfud dalam Indonesia Lawyers Club di tvOne pada Selasa malam, 23 Januari 2018.
Pembahasan soal perilaku seksual LGBT, terang Mahfud, adalah satu dari sebelas rancangan undang-undang yang tertunda bahas dalam waktu cukup lama karena menimbulkan banyak perdebatan.
Di DPR, klausul LGBT tertuang dan dibahas dalan Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana. "Dan alhamdulillah, sekarang di sini sudah selesai, itu kan bagus," terang pakar hukum tata negara itu.
Guru besar Universitas Islam Indonesia Yogyakarta itu menjelaskan, polemik LGBT dalam diskursus perundang-undangan sebetulnya sudah lama terjadi. "Bukan hanya sekarang, tapi tiga puluh tahun lalu sudah dibahas soal LGBT, arti perzinahan, bahkan soal tuyul," ujarnya.
Sama dengan sekarang, dulu yang dipersoalkan bukan soal orangnya yang masuk kategori LGBT, tetapi perilaku seksualnya yang menyimpang. Mahfud juga sepakat yang ditolak adalah perilaku seksualnya yang menyimpang, bukan LGBT.
"Dulu juga dibahas soal LGBT, tapi perilakunya bukan orangnya," terang Mahfud.
Senada, Sosiolog dari Universitas Ibnu Choldun, Musni Umar, mengatakan bahwa pernyataan Zulkifli soal LGBT menyadarkan seluruh elemen bangsa bahwa ancaman LGBT harus diantisipasi. Semua pihak harus menolak.
"Karena beliaulah yang menyadarkan seluruh masyarakat bahwa LGBT itu berbahaya," ujarnya.
Seperti diberitakan, polemik LGBT mencuat kembali setelah Ketua MPR Zulkifli Hasan menyatakan ada lima fraksi di DPR yang setuju LGBT. Ketua Umum Partai Amanat Nasional itu menyampaikan itu saat berpidato di hadapan ibu-ibu dalan Tanwir Aisyiyah di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jawa Timur, pada Sabtu, 20 Januari 2018.