Zulkifli Bantah Dompleng Popularitas dari Isu LGBT
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan membantah tudingan yang menyebut dia mencari popularitas dari isu lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).
"Kalau dianggap untuk mencari popularitas, pencitraan tentu jauh dari itu; ini hal yang sangat penting. Penyimpangan perilaku ini sesuatu yang amat penting untuk segera diselesaikan," kata Zulkifli dalam program Indonesia Lawyers Club tvOne pada Selasa, 23 Januari 2018.
Zulkifli menjelaskan, pada tahun 2015 MPR mengadakan semacam diskusi atau seminar. Saat itu, ada empat anak muda yang berpendapat bahwa pemerintah Indonesia melanggar HAM, bahkan kategori berat.
"Katanya (alasannya) kita tidak mengizinkan perkawinan sesama jenis. Saya tersentak pada waktu itu. Setelah itu kita sering diskusi dengan berbagai kelompok secara intens yang peduli dengan masalah ini. Betapa berbahayanya perilaku menyimpang ini, bukan orangnya tapi perilakunya," ujar Zulkifli.
Perilaku seks menyimpang atau LGBT dalam tiga tahun terakhir di Indonesia, katanya, meningkat dan pertumbuhannya mencapai 39 persen. Dampaknya jumlah penderita penyakit kelamin meningkat tajam.
"Tiga tahun terhakhir pertumbuhannya 39 persen. Nah, akibatnya sangat dahsyat. LGBT ini menyebabkan penyakit kelamin, enam ribu persen dari perilaku suami istri atau perempuan. Jadi penyimpangan ini mengandung risiko penyakit enam ribu persen. Kemudian banyak menimbulkan HIV/AIDS atau penyakit menular lainnya," papar Zulkifli.
Selain itu dalam tiga tahun terakhir, terjadi peningkatan jumlah orang terserang HIV/AIDS. Peningkatan mencapai 2,5 kali. Dia menyebut fakta itu sangat menyeramkan karena menyasar ibu-ibu rumah tangga.