Menkumham Duga Data Fiktif Pemohon Paspor Ulah Calo

Festival Keimigrasian di Monas, Jakarta, Minggu, 21 Januari 2018.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Ade Alfath

VIVA – Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly menduga, kasus ribuan pemohon paspor fiktif yang memenuhi basis data sistem antrean paspor online adalah ulah dari calo. 

WN China Dideportasi Usai Viral Klaim Sogok Petugas Imigrasi Soetta

Para calo diduga sengaja mengganggu sistem tersebut, agar orang berpindah menggunakan jasa calo. "Ada kemungkinan indikasi itu calo, ada kemungkinan dia masukin nama-nama fiktif supaya orang nanti minta tolong ke dia," kata Yasonna usai acara Gebyar Imigrasi di Monas, Jakarta, Minggu, 21 Januari 2018. 

Lantaran itu, kata Yasonna, pihaknya telah melaporkan kasus tersebut ke Bareskrim Mabes Polri. Dia meminta polisi mengusut tuntas hal tersebut. Sebab, sistem online itu menyangkut kepentingan pelayanan publik. "Bareskrim sudah melakukan penyisiran sudah ada indikasi beberapa orang dan kami minta untuk ditindak," ujarnya.

5 Pemandu Lagu Asal Thailand Diamankan Imigrasi Tangerang

Dia menambahkan, "Ini harus kami lakukan supaya jangan melakukan hal-hal yang tidak baik untuk pelayanan publik. Kasihan rakyat mau daftar paspor online sudah kami buat aplikasi tetapi dibajak sehingga orang tidak bisa masuk sistem ini."  

Sebelumnya, sistem aplikasi antrean online paspor Ditjen Imigrasi sempat terganggu akibat adanya pendaftaran dari 72 ribu akun yang belakangan diketahui ternyata fiktif.

Diduga Sogok Petugas Imigrasi, WN China Minta Maaf: Uang Rp500 Ribu untuk Biaya Visa Saya

Puluhan ribu akun fiktif ini mengganggu para pemohon akun paspor lainnya. Sebab, a mereka jadi tidak bisa mendaftar akibat basis data sudah penuh.
 

Doc. Ditjen Imigrasi

Dideportasi, Ini Hasil Pemeriksaan WN China yang Viral Klaim Sogok Petugas Imigrasi Soetta

Imigrasi sudah memeriksa dua warga negara (WN) China yang telah membuat konten video diduga memberikan uang sogokan kepada petugas Imigrasi di Bandara Soetta

img_title
VIVA.co.id
23 Januari 2025