Industri Pertahanan Kuat, Roda Ekonomi Berputar
- VIVA.co.id/ Moh. Nadlir.
VIVA – Pemerintah terus meningkatkan kinerja industri di sektor pertahanan untuk pemenuhan alat utama sistem persenjataan di Tanah Air.
Keinginan itu dapat terwujud dengan menggandeng investor dari negara lain dan penguatan perusahaan pelat merah (BUMN) mengembangkan usahanya memproduksi sistem pertanahan.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan, kualitas sistem persenjataan yang baik mampu meyakinkan investor untuk terlibat lebih jauh.
"Sehingga, kalau kita mengajak ke sini membeli dia sudah tahu ini baik," kata Ryamizard di kantornya Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis 11 Januari 2018.Â
Saat ini, kata Ryamizard, kementeriannya sudah menggandeng BUMN seperti PT PAL, Pindad dan PT Dirgantara Indonesia.Â
Menurutnya, salah satu indikasi menuju negara maju ialah industri pertahanan mereka dapat menggerakkan ekonomi. Hal itu dapat terlihat seperti negara Inggris, Amerika Serikat, Prancis.
"Sebagian besar (negara maju) pertumbuhan ekonominya ditopang oleh industri pertahanan. Kita akan arah ke sana," kata dia.
Sementara itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahajanto menyatakan, pemenuhan alat pertahanan saat ini tengah berjalan sesuai rencana strategis 2014-2019.
Ia mencontohkan, dalam waktu dekat TNI AU bakal meneken kontrak pengadaan pesawat termpur Sukhoi sebanyak 11 unit. "(Nanti) secara bertahap memenuhi tiga matra di TNI," ujarnya. (mus)