Tiga Wisatawan Hilang Tergulung Ombak Pantai Selatan Malang
- Vivanews/Beno
VIVA – Tiga wisatawan hilang ditelan ombak Pantai Bangson Teluk Asmara (BTA) Dusun Gajahrejo, Gedangan, Kabupaten Malang, sekira pukul 13.00 WIB, Sabtu, 30 Desember 2017. Ketiganya adalah Indra Ardiatmoko, Sandi Mohamad dan Diki Wahyudi. Ketiganya merupakan warga Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Ketiganya berangkat secara rombongan sebanyak 9 orang. Delapan wisatawan mandi di pantai. Para korban menaiki batang pohon sepanjang kurang lebih 7 meter dari tepi pantai terbawa arus ke tengah.
"Kemudian batang kayu tersebut terhantam ombak dan ke-8 korban terpental, 2 orang berhasil menyelamatkan diri ke tebing yang tidak jauh dari TKP. 2 orang berhasil ke tepi yang jarak TKP ke tepi 50 meter. Dan yang 1 berhasil ke tepi dari TKP dengan jarak 100 meter, sedangkan yang 3 orang sampai saat ini belum diketemukan," kata Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Kabupaten Malang, Iwan Siswanto, Sabtu, 30 Desember 2017.
Sementara itu, Kasat PolAir Polres Malang, AKP Dwiko Gunawan, mengatakan setelah melakukan pencarian bersama Tim SAR, Polairud, TNI AL dan masyarakat menghentikan pencarian sejak pukul 18.00 WIB. Korban belum ditemukan karena cuaca tidak memungkinkan.
"Belum ditemukan karena cuaca sudah gelap, malam hari kami hentikan sementara waktu besok pagi kita lanjutkan kembali," kata Dwiko.
Dwiko menyebut tim gabungan memilih untuk menghentikan pencarian karena cuaca buruk dan keterbatasan jarak pandang yang gelap. Selain itu ombak Pantai Selatan juga meninggi saat malam hari.
"Kita selamatkan orang jangan sampai kita tidak mengutamakan keselamatan tim. Pencarian kita masih di sepanjang pantai dan dari tebing kita lakukan pengamatan dan observasi belum ditemukan tanda-tanda," ucap Dwiko.
Meski masih dalam proses pencarian, Dwiko memastikan tidak ada penutupan tempat wisata pantai di kawasan Malang Selatan. Pihaknya mengaku selalu memberi imbauan kepada wisatawan untuk selalu memperhatikan larangan di sepanjang pantai.
"Ini Laut Selatan lautnya terkenal gelombang lebih tinggi dan rawan. Kita sering mengimbau untuk tidak mandi di pantai, jangan melebihi rambu-rambu, ketiga mematuhi peraturan yang ditentukan pengelola wisata. Itu kembali lagi ke masing-masing wisatawan," kata Dwiko. (one)